MBG: Hidangan Penyambung Asa Generasi Papua Menuju Pendidikan Berkualitas
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Manokwari, Papua Barat, memberikan dampak positif pada peningkatan kehadiran dan semangat belajar siswa, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberikan dampak signifikan bagi siswa di Manokwari, Papua Barat. Inisiatif ini, yang dijalankan oleh Kodim 1801/Manokwari, memberikan makanan bergizi kepada ratusan siswa di beberapa sekolah di wilayah tersebut, termasuk SMPN 3 Kwawi, SMAN 1 Manokwari, SD YPK 14 Maranatha, dan SD YPK 04 Agustina Pattiwael. Pembagian makanan dilakukan di sekolah-sekolah, dengan menu sederhana namun bergizi seperti nasi, ikan kuah kuning, telur rebus, dan buah jeruk.
Para siswa, terutama yang berasal dari keluarga nelayan atau kurang mampu, sangat merasakan manfaat MBG. Seperti yang diungkapkan Lukas, seorang siswa kelas 8 SMPN 3 Kwawi, "Meski tidak terlalu memuaskan rasa kenyang, setidaknya makanan gratis itu bisa menghilangkan rasa lapar saya, sehingga bisa menjaga semangat belajar hingga siang hari." Sebelumnya, Lukas seringkali harus menahan lapar karena keterbatasan ekonomi keluarganya. MBG memberinya kesempatan untuk fokus belajar tanpa harus memikirkan perutnya yang keroncongan.
Program MBG tidak hanya mengatasi masalah kelaparan siswa, tetapi juga meningkatkan kehadiran dan semangat belajar. Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kwawi, Suyadi, mencatat peningkatan kehadiran siswa sejak program ini berjalan. Hal senada juga diungkapkan oleh kepala sekolah di SMAN 1 Manokwari, Lucinda Patricia Mandobar, yang menyebutkan bahwa siswa-siswinya kini lebih rajin dan bersemangat belajar, terutama di siang hari. Mereka juga lebih jarang mengeluh sakit perut karena lapar.
Dampak Positif MBG terhadap Pendidikan di Papua
Program MBG telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di Manokwari. Tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga memperbaiki perilaku dan meningkatkan semangat belajar. Suyadi, Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kwawi, menyatakan bahwa tingkat kehadiran siswa meningkat drastis sejak program MBG dimulai. Sebagian besar siswa di sekolahnya (80 persen) adalah anak-anak asli Papua (OAP) yang berasal dari keluarga kurang mampu dan seringkali tidak sarapan sebelum berangkat sekolah.
Selain itu, MBG juga memberikan makanan yang lebih sehat dan steril dibandingkan jajanan di sekitar sekolah. Para siswa kini tidak perlu lagi khawatir akan kebersihan dan kandungan gizi makanan yang mereka konsumsi. Menu yang disajikan pun bervariasi, terkadang lebih dari satu lauk, serta dilengkapi dengan buah-buahan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi seimbang bagi para siswa.
Kepala sekolah di beberapa sekolah lainnya, seperti SMAN 1 Manokwari, SD YPK 14 Maranatha, dan SD YPK 04 Agustina Pattiwael, juga merasakan dampak positif MBG. Mereka mengamati peningkatan semangat belajar dan penurunan kasus siswa yang izin pulang karena sakit perut akibat kelaparan. Program ini terbukti sangat membantu siswa-siswa OAP dari keluarga kurang mampu.
Tantangan dan Solusi Perluasan Program MBG
Meskipun memberikan dampak positif yang besar, program MBG di Manokwari masih menghadapi tantangan dalam hal cakupan. Saat ini, satu dapur sehat di SPPG Kodim 1801/Manokwari hanya mampu melayani 3.000 siswa di 10 sekolah di perkotaan. Untuk mengatasi hal ini, Kodim Manokwari sedang membangun dapur sehat baru di Distrik Prafi yang diharapkan dapat melayani 3.000 siswa lagi di daerah-daerah yang lebih terpencil.
Letkol Inf Agus Prihanto Donny, Dandim 1801/Manokwari, menjelaskan bahwa dapur sehat SPPG diawasi langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan memiliki 47 sukarelawan. Pembangunan dapur sehat di Distrik Prafi merupakan langkah penting untuk memperluas jangkauan MBG dan memastikan lebih banyak siswa mendapatkan manfaat program ini. Dengan adanya dapur sehat tambahan, diharapkan program MBG dapat menjangkau lebih banyak sekolah di wilayah yang lebih terpencil di Manokwari.
Program MBG di Manokwari telah membuktikan bahwa akses terhadap makanan bergizi dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk memberikan perhatian lebih pada pemenuhan gizi siswa, khususnya di daerah-daerah yang masih membutuhkan.
Kisah sukses MBG di Papua juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kepedulian dan kerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Kegembiraan siswa-siswa Papua yang menerima makanan bergizi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu bersyukur dan menghargai setiap kesempatan yang ada.