Fakta Mengejutkan! Satu Hektare Mangrove Serap 1.000 Ton Karbon, Pertamina Sumbagut Gencarkan Penanaman Bakau untuk Atasi Abrasi
Pertamina Sumbagut melalui AFT Minangkabau melakukan Penanaman Bakau sebanyak 1.000 bibit di Padang Pariaman. Langkah ini strategis untuk mencegah abrasi dan mengurangi emisi karbon.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) telah mengambil langkah proaktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka baru-baru ini menanam ribuan bibit bakau di wilayah pesisir Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Inisiatif ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan alam.
Aksi Penanaman Bakau ini secara spesifik dilakukan oleh Aviation Fuel Terminal (AFT) Minangkabau. Lokasi penanaman adalah pesisir Pantai Tiram, yang berada di Nagari Seulayat Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan ini juga bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Mangrove Sedunia.
Inisiatif penanaman 1.000 bibit bakau ini merupakan bagian integral dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina. Program ini dikemas dalam inisiatif Rancak Ulakan, sebuah pemberdayaan masyarakat nagari berbasis konservasi. Tujuan utamanya adalah mencegah abrasi pantai dan mendukung ekosistem pesisir.
Pentingnya Penanaman Bakau dalam Konservasi Lingkungan
Penanaman bakau tidak hanya penting untuk menahan abrasi dan menjaga garis pantai dari kerusakan. Lebih dari itu, hutan mangrove memiliki peran krusial dalam memperbaiki kualitas udara secara signifikan. Ekosistem ini dikenal sebagai penyerap karbon alami yang sangat efektif dan efisien.
Satu hektare hutan mangrove memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap hingga 1.000 ton karbon dioksida setiap tahunnya. Kapasitas penyerapan karbon ini sangat membantu dalam menekan dampak pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan. Dengan demikian, mangrove berkontribusi besar dalam menjaga keseimbangan iklim bumi.
Selain itu, penyerapan karbon oleh mangrove secara langsung meningkatkan kadar oksigen di udara. Artinya, dengan melakukan Penanaman Bakau, kita secara tidak langsung berkontribusi menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat. Lingkungan sekitar akan menjadi lebih baik bagi manusia dan seluruh makhluk hidup.
Kolaborasi Multi-Pihak untuk Keberlanjutan Lingkungan
Aksi lingkungan yang digagas oleh Pertamina ini melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian alam. Kolaborasi ini mencakup instansi pemerintah, aparat nagari atau kepala desa, komunitas lokal, hingga masyarakat umum. Keterlibatan banyak pihak menunjukkan semangat kebersamaan dalam menjaga lingkungan.
Wali Nagari Seulayat Ulakan, Bapak Idris, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif Pertamina AFT Minangkabau. Beliau menekankan bahwa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, khususnya kawasan pesisir pantai, sangat berarti. Ini bukan hanya sekadar penanaman pohon, tetapi sebuah harapan besar bagi masa depan lingkungan dan masyarakat.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Padang Pariaman, Wiwik Herawati, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa konservasi mangrove tidak hanya urusan lingkungan semata. Konservasi ini juga erat kaitannya dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi daerah.