Fakta Unik Emping Melinjo: Banten Berhasil Ekspor 6,4 Ton ke Arab Saudi, Dorong Industrialisasi UMKM
Pemerintah Provinsi Banten sukses mendorong industrialisasi UMKM melalui ekspor emping melinjo ke Arab Saudi, menunjukkan daya saing produk lokal di pasar global.

Pemerintah Provinsi Banten menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan berhasil melepas ekspor produk unggulan lokal. Sebanyak 6,480 ton emping melinjo, senilai 35.640 dolar Amerika Serikat atau setara Rp580 juta, kini telah menembus pasar internasional. Ekspor perdana ini ditujukan ke Arab Saudi, menandai langkah signifikan bagi produk UMKM Banten.
Pelepasan ekspor ini dilakukan oleh CV Naufal Putra pada Kamis, 7 Agustus, di UPTD Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Kota Serang. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga bukti nyata potensi besar produk lokal. Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan bahwa emping melinjo merupakan komoditas unggulan yang cepat laku di pasaran.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Banten untuk mendorong industrialisasi berbasis potensi daerah. Mereka bertekad memberikan ruang yang lebih luas bagi UMKM melalui beragam program pembinaan, akses pembiayaan, hingga penjajakan kerja sama internasional. Langkah strategis ini diharapkan dapat membuka peluang baru dan memperluas jangkauan produk lokal ke berbagai negara.
Emping Melinjo Banten Mendunia: Kualitas dan Daya Saing Global
Ekspor emping melinjo dari Banten menegaskan bahwa produk lokal memiliki daya saing tinggi dan siap bersaing di kancah global. Gubernur Andra Soni menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian ini, mengingat melinjo adalah salah satu komoditas unggulan daerah. Keberanian CV Naufal Putra dalam membuka jaringan ekspor dinilai sebagai langkah luar biasa yang patut diapresiasi.
Proses menuju keberhasilan ekspor ini bukanlah hal instan, melainkan hasil dari pembinaan yang panjang dan berkelanjutan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT). Pemerintah Provinsi Banten akan semakin fokus memanfaatkan potensi yang ada, memberikan dukungan penuh kepada UMKM. Dukungan ini mencakup pembinaan teknis, peningkatan kualitas produk, manajemen, keuangan, hingga fasilitasi transaksi ekspor.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Babar Suharso, menjelaskan bahwa CV Naufal Putra menjadi pionir ekspor emping langsung dari Banten. Sebelumnya, emping dari Banten kerap diekspor melalui daerah lain. CV Naufal Putra juga berperan penting dalam membina ribuan pengrajin emping dari Pandeglang, Serang, hingga Lebak untuk memenuhi standar ekspor yang ketat.
Strategi Pemprov Banten dalam Memperluas Pasar UMKM
Pemerintah Provinsi Banten tidak berhenti pada ekspor emping melinjo saja. Mereka sedang menjajaki kerja sama internasional melalui program sister province dengan provinsi di Jepang dan Tiongkok. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka peluang pasar baru yang lebih luas bagi pelaku UMKM Banten. Langkah proaktif ini menunjukkan visi jangka panjang Pemprov dalam memajukan ekonomi daerah.
Selain itu, pelepasan ekspor ini juga diiringi dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara CV Naufal Putra dan PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM). ABM adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bertugas menjadi mitra bagi pelaku usaha agro lokal. Kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian spesifik untuk mengembangkan komoditas lain selain melinjo, seperti gula aren, talas beneng, dan kakao.
Melalui berbagai program pembinaan menyeluruh dan kemitraan strategis, Pemprov Banten berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas UMKM. Fokusnya adalah memastikan produk-produk lokal tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu bersaing secara global. Upaya ini merupakan fondasi penting dalam mewujudkan industrialisasi berbasis potensi daerah yang berkelanjutan.