Fakta Unik Fluktuasi Pasar: Prediksi Rupiah Perbanas 2025 di Angka Rp16.300-Rp16.700 per Dolar AS
Perbanas merilis prediksi rupiah 2025 di kisaran Rp16.300-Rp16.700 per dolar AS. Apa saja faktor global dan domestik yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar ini?

Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) baru-baru ini merilis proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Mereka memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.300 hingga Rp16.700 per dolar AS pada tahun 2025. Prediksi ini disampaikan dalam acara PERBANAS Review of Indonesia’s Mid-Year Economy (PRIME) 2025 di Jakarta.
Kepala Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas, Aviliani, menjelaskan bahwa fluktuasi nilai tukar masih akan terus terjadi. Hal ini terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan yang mungkin dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump. Trump dikenal sering mengubah keputusan terkait tarif perdagangan internasional.
Kebijakan tarif resiprokal AS yang sempat menjadi sorotan, terutama yang akan berlaku pada 1 Agustus 2025, kini tidak lagi berlaku sepenuhnya bagi Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengonfirmasi adanya kesepakatan baru. Kesepakatan ini hasil dari negosiasi intensif antara pemerintah Indonesia dan AS.
Dinamika Kebijakan Tarif AS dan Dampaknya pada Rupiah
Sebelumnya, Donald Trump sempat menunda batas waktu tarif resiprokal dari 9 Juli menjadi 1 Agustus. Batas waktu ini menandai berakhirnya jeda 90 hari pada tarif tinggi yang diumumkan sebelumnya, yang awalnya diberlakukan pada 2 April 2025. Kebijakan penundaan ini diumumkan di tengah upaya pemerintahan Trump untuk menargetkan banyak negara dengan langkah-langkah perdagangan, menciptakan ketidakpastian pasar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa penerapan tarif impor AS yang sebelumnya direncanakan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 sudah tidak lagi berlaku bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia telah mencapai kesepakatan baru dengan pemerintah AS, menggantikan kebijakan tarif yang semula diumumkan oleh Trump.
Awalnya, Presiden AS mengusulkan penerapan tarif resiprokal sebesar 32 persen terhadap seluruh produk asal Indonesia. Namun, hasil negosiasi antara kedua negara menghasilkan tarif baru sebesar 19 persen, serta disepakatinya sejumlah komitmen dagang. Kesepakatan itu meliputi komitmen pembelian energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta pembelian 50 unit pesawat Boeing, mayoritas model Boeing 777 oleh Indonesia. Meski demikian, tarif dasar atau baseline sebesar 10 persen yang dikenakan AS kepada semua negara mitra dagang tetap berlaku.
Faktor Ketidakpastian Global dalam Prediksi Rupiah
Menurut Aviliani, meskipun Trump telah menentukan batas akhir penerapan tarif hingga 1 Agustus terhadap sejumlah negara, sikapnya bisa berubah menjelang hari itu tiba. Pernyataan Trump di platform Truth Social seringkali menjadi indikator perubahan kebijakan yang cepat dan tak terduga, menambah kompleksitas dalam memprediksi arah pasar.
Fluktuasi nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus berlangsung seiring dengan dinamika politik dan ekonomi global. Ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan AS, terutama menjelang pemilihan presiden, akan menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar dan investor.
Oleh karena itu, pemantauan terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik menjadi krusial. Analisis mendalam terhadap kebijakan moneter, data inflasi, serta neraca perdagangan akan membantu dalam memahami arah pergerakan nilai tukar rupiah di masa mendatang. Prediksi rupiah Perbanas ini menjadi panduan penting bagi berbagai sektor.