Fakta Unik tlacSEA 2025: Kadin dan ALFI Perkuat Transformasi Logistik Nasional dan Regional
Kadin dan ALFI berkolaborasi memperkuat Transformasi Logistik Nasional melalui tlacSEA 2025. Bagaimana ajang ini akan membentuk masa depan logistik Indonesia dan Asia Tenggara?

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) berkolaborasi aktif dalam upaya memperkuat konektivitas dan transformasi logistik nasional hingga regional. Inisiatif strategis ini diwujudkan melalui partisipasi dan dukungan penuh terhadap ajang transport logistic Southeast Asia and Air Cargo Southeast Asia (tlacSEA) 2025.
Acara berskala internasional ini dijadwalkan berlangsung pada 29–31 Oktober 2025 di Singapura. tlacSEA 2025 diharapkan akan menjadi magnet bagi lebih dari 10.000 profesional logistik, 300 peserta pameran, serta 90 pembicara ahli dari berbagai negara. Tujuannya adalah mendorong efisiensi logistik dan menurunkan biaya distribusi nasional.
Melalui platform ini, Indonesia berambisi untuk menampilkan kekuatan ekosistem logistiknya dan mencari peluang kolaborasi global. Keterlibatan aktif ini diharapkan dapat membuka pintu bagi inovasi dan integrasi digital. Ini juga akan mendukung pengembangan infrastruktur logistik di seluruh Asia Tenggara.
Peran Strategis Indonesia dalam Transformasi Logistik Regional
Indonesia telah menunjukkan perkembangan signifikan sebagai pusat pertumbuhan logistik di kawasan Asia Tenggara. Hal ini didorong oleh investasi besar dalam peningkatan infrastruktur, modernisasi pelabuhan, dan percepatan digitalisasi rantai pasok. Momentum ini menempatkan Indonesia pada posisi krusial dalam membentuk arah transformasi logistik di seluruh wilayah.
Ketua Umum ALFI, M Akbar Djohan, menegaskan bahwa efisiensi logistik merupakan kunci utama untuk menekan biaya distribusi nasional. Ia menambahkan, "Melalui kolaborasi dan teknologi, kita dapat memperkuat ekosistem logistik terintegrasi, mendukung UMKM, dan membuka peluang pasar yang lebih luas." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transformasi Teknologi, UMKM, dan Digitalisasi, Teguh Anantawikrama, menambahkan bahwa partisipasi Indonesia di tlacSEA 2025 bukan sekadar pameran. Ini adalah platform strategis untuk menampilkan kekuatan ekosistem logistik nasional. Kadin mendorong pelaku usaha untuk aktif berkontribusi dalam dialog global tentang digitalisasi dan efisiensi logistik.
Fokus Utama dan Inovasi dalam tlacSEA 2025
CEO & Managing Director MMI Asia Pte Ltd., Michael Wilton, mengakui peran penting Indonesia dalam transformasi logistik Asia Tenggara. Ia menyoroti kontribusi Indonesia mulai dari pengembangan infrastruktur hingga digitalisasi rantai pasok. "Melalui tlacSEA Connect Indonesia dan acara utama di Singapura, kami menyelaraskan prioritas nasional dengan strategi regional," ujarnya.
Ajang tlacSEA Connect Indonesia 2025 akan menyoroti berbagai inovasi penting dalam rantai pasok. Fokus utamanya meliputi konektivitas lintas batas dan pengembangan logistik berkelanjutan di seluruh kawasan. Ini menjadi platform yang tepat bagi pemerintah, penyedia solusi, freight forwarder, dan pengirim barang untuk menjajaki peluang integrasi digital.
Diskusi dalam acara ini akan mencakup optimisasi kargo berbasis kecerdasan buatan (AI) hingga inovasi multimoda. Selain itu, strategi logistik ramah lingkungan juga akan menjadi topik utama. Kegiatan ini akan menampilkan teknologi dan kemitraan yang akan membentuk masa depan konektivitas rantai pasok global.
Pada 15 Agustus, tlacSEA Connect Indonesia telah digelar di Jakarta bekerja sama dengan Kadin. Acara ini mempertemukan pembuat kebijakan, produsen, penyedia jasa logistik, dan inovator teknologi. Mereka membahas ambisi digital Indonesia dan peran strategisnya dalam meningkatkan arus perdagangan regional.
Dampak dan Tujuan Transformasi Logistik
Para pemimpin industri dan pemangku kepentingan dalam tlacSEA Connect Indonesia membahas bagaimana teknologi dan transformasi digital dapat menurunkan biaya logistik. Mereka juga berupaya mendorong partisipasi Indonesia di tlacSEA 2025. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Fokus utama pembahasan meliputi peningkatan efisiensi perdagangan di jaringan logistik antar-pulau di Indonesia. Selain itu, digitalisasi operasional pelabuhan dan penyederhanaan bea cukai melalui platform nasional menjadi prioritas. Pengembangan strategi penurunan biaya logistik juga penting untuk mendukung target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien, transparan, dan terintegrasi. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan pelaku usaha besar, tetapi juga memberikan dukungan signifikan bagi pengembangan UMKM. Pada akhirnya, upaya ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global.