Fakta Unik Trenggalek 2026: Pemkab Targetkan Wujudkan Kota Atraktif, Pendapatan Daerah dan Warga Meroket!
Pemkab Trenggalek serius wujudkan konsep Kota Atraktif Trenggalek pada 2026. Simak bagaimana strategi mereka untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan warga!

Pemerintah Kabupaten Trenggalek secara resmi mengumumkan fokus pembangunan strategisnya untuk tahun anggaran 2026. Prioritas utama adalah mewujudkan konsep kota atraktif yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendongkrak pendapatan daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat secara signifikan.
Komitmen ini ditegaskan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dalam pidato sambutannya di sidang paripurna DPRD Kabupaten Trenggalek. Sidang tersebut menghasilkan kesepakatan penting mengenai Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2026. Kesepakatan ini menjadi landasan kuat bagi arah pembangunan Trenggalek ke depan.
Dengan proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp1,967 triliun dan belanja daerah mencapai Rp2,003 triliun, Pemkab Trenggalek siap mengalokasikan anggaran untuk berbagai sektor. Fokus utama akan diberikan pada pengembangan infrastruktur dan sektor pariwisata. Ini adalah upaya konkret untuk mencapai visi Kota Atraktif Trenggalek yang telah dicanangkan.
Fokus Pembangunan Infrastruktur dan Pariwisata
Bupati Nur Arifin menjelaskan bahwa alokasi anggaran pembangunan fisik akan mencakup perbaikan sejumlah ruas jalan vital. Dana sekitar Rp50 miliar hingga Rp70 miliar telah disiapkan untuk memastikan konektivitas yang lebih baik. Peningkatan kualitas jalan ini diharapkan mempermudah aksesibilitas menuju berbagai destinasi di Trenggalek.
Selain itu, Pemkab Trenggalek juga tengah aktif menjajaki pembukaan trayek transportasi baru. Rencana ini melibatkan koneksi langsung dari Stasiun Tulungagung menuju Trenggalek. Tujuannya adalah mengintegrasikan Trenggalek dengan moda transportasi kereta api yang lebih luas.
Inisiatif ini juga mencakup kerja sama penyediaan angkutan wisata yang terpadu. Bupati menyatakan keinginan agar setiap kedatangan kereta di Tulungagung dapat langsung terhubung dengan transportasi menuju Trenggalek. Langkah strategis ini krusial untuk menghidupkan sektor pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan.
Strategi Anggaran dan Dampak Ekonomi
Ketua DPRD Trenggalek, Samsul Anam, mengonfirmasi bahwa setelah KUA dan PPAS disepakati, pemerintah daerah akan segera menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2026. Proses ini akan memastikan semua rencana pembangunan memiliki dasar hukum yang kuat. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam tahap ini.
Strategi belanja daerah diarahkan untuk mengoptimalkan sumber pendapatan daerah yang ada. Salah satu upaya konkret adalah melalui rehabilitasi stadion dan berbagai fasilitas publik lainnya. Fasilitas-fasilitas ini memiliki potensi besar untuk menghasilkan penerimaan daerah yang signifikan.
Samsul Anam menambahkan bahwa terdapat tambahan pinjaman daerah sebesar Rp50 miliar yang akan dialokasikan secara spesifik. Sekitar Rp20 miliar akan digunakan untuk infrastruktur umum yang mendesak. Sementara itu, Rp30 miliar sisanya akan difokuskan pada pengembangan fasilitas penunjang pendapatan daerah.
Konsep Kota Atraktif Trenggalek yang diusung oleh Pemkab tidak hanya bertujuan meningkatkan penerimaan pemerintah. Lebih dari itu, konsep ini dirancang untuk memberikan dampak ekonomi nyata dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat Trenggalek. Ini adalah visi jangka panjang untuk kemajuan daerah.