Target PAD Manggarai Barat Rp318 Miliar di 2025: Strategi dan Tantangan
Pemkab Manggarai Barat, NTT, optimistis capai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp318 miliar di 2025 melalui digitalisasi, optimalisasi pajak, dan pengembangan industri unggulan, kendati APBD masih bergantung pada DAU.

Labuan Bajo, NTT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memasang target ambisius: Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp318 miliar pada tahun 2025. Target ini disampaikan langsung oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, dalam keterangan resmi yang diterima di Labuan Bajo. Kenaikan PAD yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir menjadi dasar optimisme Pemkab. Dari Rp154,7 miliar di tahun 2021, PAD meningkat menjadi Rp190,8 miliar (2022), Rp248,8 miliar (2023), dan ditargetkan Rp273,9 miliar di tahun 2024.
Strategi Menuju Target PAD Rp318 Miliar
Bupati Endi menjelaskan, keberhasilan peningkatan PAD selama beberapa tahun terakhir tak lepas dari penerapan digitalisasi. Namun, tantangan masih ada. Struktur APBD Manggarai Barat masih sangat bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU) dari APBN. Dengan adanya regulasi baru terkait DAU Bebas dan DAU Spesifik Grant, pengelolaan DAU menjadi lebih ketat. DAU Bebas difokuskan untuk pembiayaan umum seperti gaji pegawai, sementara DAU Spesifik Grant dialokasikan untuk sektor-sektor spesifik seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Negara juga turut memengaruhi postur APBD. Oleh karena itu, optimalisasi PAD menjadi kunci keberhasilan program pembangunan daerah. "Dengan kondisi ini, kita harus lebih fokus pada peningkatan PAD agar program yang sudah direncanakan dapat berjalan optimal," tegas Bupati Endi.
Untuk mencapai target yang ambisius tersebut, Pemkab Manggarai Barat telah menyiapkan beberapa strategi jitu. Langkah-langkah strategis yang akan dilakukan antara lain:
- Pendataan ulang wajib pajak: Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan potensi penerimaan daerah dengan mengidentifikasi wajib pajak yang belum terdaftar atau belum taat pajak.
- Peningkatan kesadaran masyarakat: Pemkab akan gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membayar pajak daerah.
- Penguatan koordinasi antar OPD: Koordinasi yang efektif antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat krusial untuk memastikan kebijakan fiskal berjalan lancar dan efektif.
- Kolaborasi dengan DPRD: Pemkab akan menjalin kerja sama yang erat dengan DPRD untuk mengawal kebijakan fiskal dan memastikan dukungan penuh dari legislatif.
- Pengembangan industri unggulan: Pemkab akan fokus mengembangkan industri unggulan daerah untuk menarik investor dan meningkatkan perekonomian lokal.
- Peningkatan iklim investasi: Diperlukan upaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing tinggi.
- Penguatan ekonomi lokal: Pemkab akan memperluas akses dan konektivitas antardaerah untuk memperkuat ekonomi lokal.
Tantangan dan Harapan
Meskipun optimistis, Pemkab Manggarai Barat menyadari masih ada tantangan yang harus dihadapi. Ketergantungan pada DAU dan regulasi yang semakin ketat membutuhkan strategi yang tepat dan terukur. Namun, dengan strategi yang komprehensif dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, target PAD Rp318 miliar di tahun 2025 bukanlah hal yang mustahil.
Keberhasilan mencapai target ini akan berdampak positif bagi pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mempercepat kemajuan Manggarai Barat. Implementasi strategi yang terencana dan pengawasan yang ketat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan target PAD tersebut.