Fantastis! Penawaran Lelang SUN Tembus Rp106 Triliun, Pemerintah Kantongi Rp32 Triliun
Pemerintah sukses meraup Rp32 triliun dari lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) pekan ini, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp106,53 triliun. Bagaimana rinciannya?

Pemerintah Indonesia berhasil menyerap dana segar sebesar Rp32 triliun dari pelaksanaan lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pada 29 Juli 2025. Pencapaian ini menandai tingginya kepercayaan investor terhadap instrumen keuangan pemerintah, mengingat total penawaran yang masuk mencapai angka fantastis Rp106,53 triliun.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta mengonfirmasi hasil lelang ini pada Selasa lalu. Angka penyerapan yang signifikan ini menunjukkan efektivitas strategi pemerintah dalam mengelola pembiayaan negara melalui pasar modal.
Keberhasilan lelang SUN ini menjadi indikator positif bagi stabilitas ekonomi dan keuangan negara. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung berbagai program pembangunan serta kebutuhan pembiayaan anggaran pemerintah.
Rincian Seri SUN dengan Penyerapan Terbesar
Penyerapan dana tertinggi dalam lelang SUN kali ini berasal dari seri FR0108, sebuah penerbitan baru yang berhasil dimenangkan sebesar Rp10,7 triliun. Seri ini menarik penawaran masuk hingga Rp46,47 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,54717 persen dan jatuh tempo pada 15 April 2036.
Posisi kedua ditempati oleh seri FR0106, yang merupakan pembukaan kembali, dengan penyerapan dana sebesar Rp6,35 triliun dari penawaran masuk Rp8,99 triliun. Seri ini memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang 6,82995 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2040.
Selanjutnya, pemerintah juga meraup dana senilai Rp6,5 triliun dari seri FR0104, juga pembukaan kembali, yang menerima penawaran masuk Rp28,45 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan tercatat 6,09646 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2030.
Diversifikasi Seri dan Strategi Pembiayaan
Selain seri-seri unggulan tersebut, beberapa seri SUN lainnya juga turut berkontribusi dalam penyerapan dana pemerintah. Seri FR0105 (pembukaan kembali) berhasil menyerap Rp3,9 triliun dari penawaran masuk Rp5,30 triliun, dengan imbal hasil 6,99992 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2064.
Pemerintah juga menyerap dana sebesar Rp2 triliun dari seri SPN12260730 (penerbitan baru) yang mencatatkan penawaran masuk Rp5,18 triliun, dengan imbal hasil 5,54750 persen dan jatuh tempo 30 Juli 2026. Kemudian, dari seri FR0107 (pembukaan kembali), dana sebesar Rp1,8 triliun dimenangkan dari penawaran masuk Rp6,89 triliun, dengan imbal hasil 6,91979 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2045.
Penyerapan terakhir datang dari seri FR0102 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp750 miliar dari penawaran masuk Rp4,75 triliun, dengan imbal hasil 6,95976 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2054. Menariknya, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana dari seri SPN12251030 meskipun menerima penawaran masuk sebesar Rp500 miliar, menunjukkan selektivitas dalam strategi pembiayaan.