Gerindra DKI Jakarta Usul Bangun Dapur MBG Berkualitas, Bukan Renovasi Kantin Sekolah
Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta mengusulkan pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) berkualitas tinggi di sekolah-sekolah, alih-alih merenovasi kantin sekolah, demi memastikan kualitas gizi anak.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) berkualitas tinggi di sekolah-sekolah, alih-alih merenovasi kantin sekolah. Usulan ini disampaikan Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Yudha Permana, pada Senin, 10 Maret 2024, menanggapi rencana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk mengalihkan anggaran program sarapan bergizi gratis ke renovasi kantin sekolah. Alasannya, pembangunan dapur MBG dinilai lebih efektif untuk menjamin kualitas gizi anak-anak, karena fokus pada penyediaan makanan bergizi, berbeda dengan kantin sekolah yang kualitas makanannya sulit dikontrol. Usulan ini muncul setelah Gubernur Pramono berkoordinasi dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang menyatakan program MBG menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Yudha Permana menjelaskan bahwa usulan ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi berkualitas. Ia mempertanyakan efektivitas renovasi kantin sekolah dalam menjamin kualitas makanan yang dijual. Menurutnya, pembangunan dapur MBG yang standarnya setara katering hotel bintang lima akan lebih terjamin kualitasnya dan lebih fokus pada pemenuhan gizi anak.
Konsep dapur MBG yang diusulkan ini terinspirasi dari negara-negara maju seperti Jepang. Dengan membangun dapur MBG, pedagang kantin sekolah dapat diberdayakan untuk bekerja di dapur tersebut, sehingga mereka tetap memiliki mata pencaharian. Hal ini juga diyakini sebagai bentuk kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pemenuhan gizi anak-anak sekolah.
Usulan Dapur MBG: Kolaborasi Pusat dan Daerah
Yudha Permana mengusulkan model kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam program MBG. Pemerintah daerah akan menyediakan infrastruktur berupa dapur di sekolah-sekolah, sementara pemerintah pusat melalui BGN akan menyediakan koki, peralatan makan, dan bahan makanan. Dengan demikian, pembiayaan dan tanggung jawab akan lebih terbagi dan terstruktur.
Pembangunan dapur MBG di dekat sekolah dinilai lebih efisien karena dapat memanfaatkan lahan yang sudah ada dan mengurangi biaya sewa. Yudha meyakini setiap sekolah memiliki kantin yang dapat dialihfungsikan menjadi dapur MBG. Hal ini juga akan menciptakan ekosistem yang berkelanjutan dalam penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak.
Anggaran yang dialokasikan Pemprov DKI untuk MBG, yang diperkirakan sekitar Rp2,5-3 triliun, diusulkan untuk digunakan dalam pembangunan infrastruktur dapur MBG. Yudha akan mengusulkan hal ini dalam pembahasan APBD-P tahun 2025 di Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Efisiensi dan Kelanjutan Program MBG
Pembangunan dapur MBG di lingkungan sekolah dinilai tidak menyalahi aturan karena kantin sekolah masih berada dalam lingkungan sekolah. Selain itu, pembangunan dapur MBG di sekolah dianggap lebih hemat karena tidak memerlukan biaya sewa dan investasi pembangunannya dapat berkelanjutan. Dengan demikian, ekosistem penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah dapat terjaga dengan baik.
Yudha optimistis usulan ini akan diterima dengan baik. Ia menekankan pentingnya memastikan kualitas gizi anak-anak melalui program MBG yang terstruktur dan berkelanjutan. Dengan membangun dapur MBG yang berkualitas, diharapkan kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak sekolah dapat terjamin dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan mereka.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program MBG dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Pembangunan dapur MBG yang terintegrasi dengan sekolah akan menjadi solusi yang berkelanjutan untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi yang berkualitas.
Anggaran yang dialokasikan untuk program MBG diharapkan dapat digunakan secara optimal untuk pembangunan infrastruktur dapur yang berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perkembangan anak-anak sekolah di DKI Jakarta.
Kesimpulan
Usulan pembangunan dapur MBG ini merupakan langkah strategis untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi anak-anak sekolah di DKI Jakarta. Kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk keberhasilan program ini.