Google Bantu Indonesia Latih Jutaan Guru untuk Mengajar Coding dan AI
Indonesia berkolaborasi dengan Google untuk melatih setidaknya satu juta guru dalam bidang coding dan kecerdasan buatan (AI), sebagai bagian dari kurikulum sekolah mulai tahun ajaran 2025.

Jakarta, 29 April 2024 - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia memastikan kesiapan Google untuk melatih guru-guru dalam bidang coding dan kecerdasan buatan (AI). Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk memasukkan mata pelajaran tersebut ke dalam kurikulum sekolah.
"Kami telah bertemu dengan Google, dan mereka siap untuk melatih setidaknya satu juta guru dalam coding dan kecerdasan buatan," ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Mu'ti, dalam acara Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah 2025 di Depok, Jawa Barat, Selasa lalu. Inisiatif ini menandai langkah besar Indonesia dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi era digital.
Kurikulum coding dan AI dirancang untuk mengakomodasi berbagai metode pembelajaran, baik berbasis internet, perangkat, maupun tanpa perangkat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan aksesibilitas pendidikan teknologi bagi semua siswa, terlepas dari ketersediaan sumber daya.
Kurikulum Coding dan AI di Sekolah Indonesia
Mata pelajaran coding dan AI akan ditawarkan sebagai mata pelajaran pilihan di kelas 5 dan 6 sekolah dasar, serta di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan/sekolah menengah atas. Menteri Mu'ti berharap, pengenalan coding dan AI sejak tingkat sekolah dasar akan meningkatkan literasi digital, kemampuan berpikir komputasional, dan penggunaan teknologi AI yang produktif dan bertanggung jawab di kalangan siswa.
Untuk siswa sekolah dasar, materi pembelajaran coding akan mencakup pemecahan masalah sehari-hari yang melibatkan pemikiran terstruktur dengan bantuan alat bantu belajar, seperti balok kayu. Sementara itu, pembelajaran AI akan mencakup pemahaman dampak AI dalam kehidupan sehari-hari, menjunjung tinggi etika dalam penggunaan AI, membedakan teknologi AI dan non-AI, serta memahami konsep dasar input-proses-output.
Metode pembelajaran yang beragam dan disesuaikan dengan usia siswa menunjukkan perhatian pemerintah terhadap pengembangan kurikulum yang efektif dan menarik. Penggunaan alat bantu belajar seperti balok kayu untuk siswa SD, misalnya, merupakan contoh pendekatan yang inovatif dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Implementasi dan Jadwal Pelaksanaan
Coding dan AI ditargetkan akan ditawarkan pada tahun ajaran baru yang dimulai pada Juli 2025. Di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan kelas 10 sekolah menengah atas, mata pelajaran ini akan diajarkan selama 2 jam per minggu. Sementara itu, untuk kelas 11 dan 12 sekolah menengah atas, akan diajarkan selama 4 jam per minggu. Alokasi waktu yang berbeda ini mempertimbangkan tingkat kompleksitas materi dan kemampuan siswa pada setiap jenjang pendidikan.
Kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Google ini diharapkan dapat menghasilkan program pelatihan guru yang berkualitas dan efektif. Dengan demikian, para guru akan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk mengajar coding dan AI kepada siswa, sehingga tujuan peningkatan literasi digital dan kemampuan berpikir komputasional dapat tercapai.
Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Pendidikan coding dan AI sejak dini diharapkan dapat melahirkan generasi inovatif dan mampu berkontribusi dalam pengembangan teknologi di masa depan. Kerja sama dengan Google menjadi kunci keberhasilan program ini.