Kemendikbudristek Latih Ribuan Guru untuk Mengajar Koding dan AI
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melatih ribuan guru untuk mengajar koding dan kecerdasan buatan (AI) guna mempersiapkan generasi Indonesia menghadapi era digital.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar pelatihan besar-besaran untuk mempersiapkan guru-guru Indonesia dalam mengajar mata pelajaran koding dan kecerdasan buatan (AI). Pelatihan ini, yang dimulai pada 16 Mei 2024 di Jakarta, bertujuan untuk melatih puluhan ribu guru di seluruh Indonesia dalam waktu dekat. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat transformasi digital dalam pendidikan Indonesia.
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widiharto, menjelaskan bahwa pelatihan ini berupa Training of Trainer (ToT) yang melibatkan akademisi, guru, dan praktisi. Para peserta ToT tidak hanya menerima pelatihan teknis, namun juga dilatih dengan metode andragogi, atau proses belajar aktif berbasis kebutuhan orang dewasa. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengajar yang kompeten dan mampu memfasilitasi siswa dengan efektif.
Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membekali para calon pengajar dengan keterampilan teknologi dan strategi kolaboratif. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu menjadi fasilitator yang andal dalam mengajarkan koding dan AI kepada siswa di seluruh Indonesia. Program ini menargetkan setidaknya 59.546 guru dari sekolah sasaran pada tahun 2025.
Mengajarkan Koding dan AI di Sekolah
Metode pelatihan ToT menekankan pada pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), serta simulasi mengajar. Para peserta tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga langsung mempraktikkan strategi mengajar koding dan AI. Setiap sesi diakhiri dengan refleksi untuk menghubungkan teori dengan praktik lapangan, memastikan kesiapan para peserta dalam menerapkan ilmu yang didapat di kelas masing-masing. "Refleksi ini penting agar peserta betul-betul siap membawa perubahan di kelas masing-masing," ujar Rachmadi.
Kemendikbudristek bekerja sama dengan 90 Lembaga Penyelenggara Diklat yang telah diseleksi secara ketat untuk menjamin kualitas pelatihan. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keberhasilan program transformasi digital di sektor pendidikan. Rachmadi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sekolah agar digitalisasi pendidikan berjalan efektif dan merata di seluruh Indonesia.
Pelatihan ini juga merupakan bagian dari langkah strategis Kemendikbudristek dalam mempercepat transformasi pendidikan digital yang inklusif, etis, dan bertanggung jawab. Rachmadi melihat Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diluncurkan oleh Presiden sebagai tonggak awal transformasi ini. "Tanpa lompatan besar, kita tidak akan sampai ke Indonesia Emas 2045. Salah satu lompatan itu adalah memperkenalkan koding dan kecerdasan artifisial sejak dini," katanya.
Tantangan dan Harapan
Program pelatihan ini menghadapi tantangan dalam memastikan pemerataan akses dan kualitas pelatihan di seluruh wilayah Indonesia. Namun, dengan kerjasama yang kuat antara Kemendikbudristek, lembaga pelatihan, dan sekolah-sekolah, diharapkan program ini dapat mencapai tujuannya untuk mempersiapkan generasi Indonesia yang siap menghadapi era digital. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar koding dan AI, sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di masa depan.
Keberhasilan program ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk kualitas pelatihan, dukungan dari pemerintah daerah, dan kesiapan sekolah dalam menerima dan menerapkan kurikulum baru. Dengan komitmen dan kerja keras semua pihak yang terlibat, program pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan pendidikan digital di Indonesia dan mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Program ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan kreativitas di bidang pendidikan, serta menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia dapat mempersiapkan generasi penerus yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi persaingan global di era digital.
Secara keseluruhan, pelatihan ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia agar mampu bersaing di era digital. Dengan membekali guru dengan keterampilan mengajar koding dan AI, diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.