Kurikulum AI di Sekolah Indonesia: Pelatihan Guru Dimulai, Mendikbudristek Tekankan Kesalehan Digital
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikbudristek) telah memulai pelatihan guru untuk kurikulum AI baru, menekankan pentingnya kesalehan digital dalam pemanfaatan teknologi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia terus mempersiapkan implementasi kurikulum pendidikan yang mengintegrasikan materi pembelajaran kecerdasan buatan (AI) sebagai respons terhadap perkembangan pesat teknologi digital. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu'ti, mengumumkan bahwa kurikulum AI telah siap dan pelatihan bagi para guru telah dimulai di Jeju, Korea Selatan, pada Rabu (14/5).
Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela pertemuan menteri pendidikan negara anggota APEC. "Pelatihan gurunya sudah dimulai. Nanti kita usahakan juga ada keterkaitannya dengan sertifikasi guru," ungkap Mendikbudristek. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era digital yang semakin kompleks.
Lebih lanjut, Mendikbudristek menjelaskan bahwa jam mengajar untuk guru yang mengajar coding dan AI akan dihitung sebagai pemenuhan jam mengajar. Hal ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak guru untuk terlibat dalam pengajaran materi AI. Beliau juga menyoroti peran krusial guru dalam mengadopsi teknologi digital untuk pendidikan, menekankan pentingnya penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.
Implementasi Kurikulum AI dan Kesalehan Digital
Mendikbudristek Abdul Mu'ti menekankan pentingnya kesalehan digital dalam era teknologi yang semakin maju. "Kan teknologi itu tergantung pengguna dan penggunaannya. Kalau digunakan oleh orang bertanggung jawab untuk tujuan baik, maka akan mendatangkan manfaat," jelasnya. Sebaliknya, penggunaan teknologi yang tidak bertanggung jawab dapat berdampak buruk, bahkan digunakan untuk kejahatan seperti penyebaran informasi yang salah atau fitnah.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, yang mengingatkan pentingnya langkah yang tepat dalam digitalisasi pendidikan. "Yang penting kita jangan salah langkah dalam hal AI. Karena akan berakibat fatal," tegas Toni. Pernyataan ini menyoroti perlunya perencanaan dan implementasi yang matang dalam mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum pendidikan.
Saat ini, pembelajaran AI masih berupa mata pelajaran pilihan. Namun, rencana ke depan adalah mengintegrasikan materi AI ke dalam berbagai mata pelajaran, sehingga AI dapat menjadi bagian integral dari proses pembelajaran di semua bidang studi. Ini menandakan upaya untuk tidak hanya mengajarkan AI sebagai subjek tersendiri, tetapi juga memanfaatkannya sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman di berbagai disiplin ilmu.
Tantangan dan Peluang Kurikulum AI
Integrasi AI dalam kurikulum pendidikan menghadirkan tantangan dan peluang yang signifikan. Tantangan utamanya adalah memastikan guru memiliki kompetensi yang memadai untuk mengajar materi AI. Pelatihan guru yang sedang berlangsung merupakan langkah penting untuk mengatasi tantangan ini. Selain itu, perlu juga diperhatikan kesiapan infrastruktur teknologi di sekolah-sekolah agar proses pembelajaran AI dapat berjalan efektif.
Di sisi lain, integrasi AI dalam kurikulum membuka peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. AI dapat digunakan sebagai alat untuk personalisasi pembelajaran, memberikan umpan balik yang lebih efektif kepada siswa, dan meningkatkan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan demikian, kurikulum AI diharapkan dapat mempersiapkan siswa Indonesia untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Keberhasilan implementasi kurikulum AI sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan pengembang teknologi. Pemerintah perlu menyediakan sumber daya yang memadai, termasuk pelatihan guru dan infrastruktur teknologi. Pendidik perlu beradaptasi dengan metode pengajaran baru yang memanfaatkan teknologi AI. Sementara itu, pengembang teknologi perlu menciptakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia.
Kesimpulan
Peluncuran kurikulum AI dan pelatihan guru merupakan langkah strategis pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi era digital. Namun, keberhasilan implementasi kurikulum ini membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak. Penting untuk memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara bertanggung jawab dan etis, sejalan dengan prinsip kesalehan digital yang telah ditekankan oleh Mendikbudristek.