Mendikbudristek Dorong Kesalehan Digital Seiring Penggunaan AI di Pendidikan
Mendikbudristek Abdul Mu'ti menekankan pentingnya kesalehan digital dalam penggunaan AI di pendidikan, agar teknologi ini digunakan secara bijak dan bertanggung jawab, menanggapi dukungan Bill Gates.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu'ti, menekankan pentingnya kesalehan digital seiring dengan semakin meluasnya penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam dunia pendidikan Indonesia. Hal ini disampaikannya saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (8/5).
Pernyataan tersebut menanggapi kunjungan filantropis sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, yang mendorong pemanfaatan AI dalam sektor pendidikan Indonesia. Meskipun belum mengetahui detail pembicaraan Bill Gates dengan Presiden Joko Widodo, Mendikbudristek menyatakan bahwa penggunaan AI harus diiringi dengan pemahaman etika dan tanggung jawab digital. Penggunaan AI yang bijak dan bertanggung jawab menjadi kunci utamanya.
"Istilahnya kita mengajarkan mereka dengan kemampuan digital sekaligus juga kesalehan digital agar teknologi ini tidak disalahgunakan, tetapi digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat," jelas Mendikbudristek. Beliau menambahkan bahwa kesalehan digital sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan teknologi.
Pentingnya Kesalehan Digital dalam Era AI
Mendikbudristek Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa pengembangan kemampuan digital semata tidaklah cukup. Pendidikan harus juga menekankan pada aspek etika dan moral dalam penggunaan teknologi. Kesalehan digital, menurutnya, merupakan kunci agar teknologi AI dapat dimanfaatkan secara optimal dan menghindari potensi penyalahgunaan.
Dengan semakin mudahnya akses terhadap teknologi AI, pendidikan karakter dan etika digital menjadi semakin krusial. Hal ini bertujuan agar generasi muda dapat menggunakan AI sebagai alat untuk kebaikan dan kemajuan, bukan sebagai sumber masalah atau kejahatan.
Mendikbudristek juga berharap agar penggunaan AI di lingkungan pendidikan dapat diimplementasikan secara bertahap dan terencana, dengan memperhatikan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
Kerja Sama dengan Pihak Ketiga untuk Pelatihan Pendidik
Pemerintah Indonesia, khususnya Kemendikbudristek, terbuka terhadap kerja sama dengan pihak ketiga seperti Google untuk memberikan pelatihan kepada para tenaga pendidik di Indonesia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas guru dalam memanfaatkan teknologi AI dalam proses pembelajaran.
Beberapa pelatihan telah diselenggarakan di Semarang dan Jakarta. Ke depannya, akan ada kerja sama lebih lanjut dengan Google untuk memastikan para guru memiliki pemahaman dan keterampilan yang cukup dalam mengimplementasikan AI dalam pembelajaran.
Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi AI di sekolah-sekolah di Indonesia dan memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara efektif dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan demikian, pemanfaatan AI di sektor pendidikan tidak hanya akan meningkatkan kemampuan digital siswa dan guru, tetapi juga akan menanamkan nilai-nilai kesalehan digital yang penting untuk masa depan bangsa.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab, sekaligus memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup.
Kesimpulan
Implementasi AI dalam dunia pendidikan Indonesia perlu diimbangi dengan pengembangan kesalehan digital. Hal ini penting untuk memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara bertanggung jawab dan etis, demi kemajuan pendidikan di Indonesia.