Coding dan AI Masuk Kurikulum 2026/2027: Mendikdasmen Pastikan Sebagai Mata Pelajaran Pilihan
Mendikbudristek memastikan mata pelajaran coding dan AI akan diterapkan pada tahun ajaran 2026/2027 sebagai mata pelajaran pilihan, bukan wajib, setelah naskah akademik resmi dirilis dan menunggu harmonisasi peraturan menteri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah resmi merilis naskah akademik tentang implementasi mata pelajaran coding dan Artificial Intelligence (AI) di sekolah-sekolah Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, membenarkan hal tersebut dan menjelaskan bahwa naskah akademik yang telah ditandatanganinya menjadi dasar pengambilan keputusan terkait penerapan mata pelajaran ini. Peluncuran naskah akademik ini menandai langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi era digital yang semakin maju.
Menurut Mendikdasmen Mu'ti, setelah naskah akademik tersebut diparaf, proses selanjutnya adalah menunggu harmonisasi peraturan menteri dari Kementerian Hukum dan HAM. Beliau menjelaskan bahwa harmonisasi hukum merupakan proses penyelarasan peraturan perundang-undangan yang sedang disusun atau yang sudah ada. Proses ini memastikan bahwa peraturan terkait coding dan AI selaras dengan peraturan perundang-undangan lainnya di Indonesia.
Meskipun proses harmonisasi masih berlangsung, Mendikdasmen Mu'ti menegaskan bahwa coding dan AI akan resmi diterapkan pada tahun ajaran 2026/2027. Penting untuk dicatat bahwa kedua mata pelajaran ini akan menjadi mata pelajaran pilihan, bukan wajib. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi sekolah dan siswa dalam memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Penerapannya pun akan difokuskan pada sekolah-sekolah yang telah siap dari segi infrastruktur dan sumber daya manusia.
Coding dan AI: Kurikulum dan Materi Pembelajaran
Naskah akademik coding dan AI yang telah dirilis Kemendikbudristek dapat diakses melalui laman Sistem Informasi Kurikulum Nasional. Dokumen ini menjelaskan secara rinci tentang landasan pembelajaran, konsep coding dan AI, cakupan materi, durasi pembelajaran, hingga kualifikasi dan kompetensi guru pengampu. Informasi yang komprehensif ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam mempersiapkan diri untuk implementasi mata pelajaran baru ini.
Untuk jenjang SD/MI, materi coding akan berfokus pada pengenalan konsep dasar pemrograman melalui alat bantu seperti balok susun atau kepingan gambar. Siswa akan diajarkan untuk menyusun langkah-langkah sistematis dan logis, menjalankan instruksi bersyarat sederhana, serta memahami konsep algoritma dasar. Sementara itu, materi AI akan memperkenalkan siswa pada dampak kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari, pentingnya etika dalam penggunaan AI, dan perbedaan antara teknologi AI dan non-AI.
Pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK, materi akan semakin kompleks dan mendalam. Durasi pembelajaran juga akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Untuk SD/MI, durasi pembelajaran coding dan AI adalah 2 jam pelajaran per minggu, sedangkan untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas 11 dan 12, durasi pembelajaran meningkat menjadi 4 jam pelajaran per minggu. Rincian lengkap mengenai kurikulum dan materi pembelajaran dapat diakses melalui tautan berikut: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/file/1741766787_manage_file.pdf.
Dengan adanya naskah akademik ini, diharapkan sekolah dapat mulai mempersiapkan diri untuk implementasi mata pelajaran coding dan AI pada tahun ajaran 2026/2027. Hal ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di era digital.
Penerapan coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang teknologi. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat melahirkan generasi penerus yang inovatif dan mampu berkontribusi dalam perkembangan teknologi global. Kesuksesan program ini tentu bergantung pada kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.