Gubernur Banten Ikut Tradisi Mumuluk Bareng Warga Badui di Seba 2025
Gubernur Banten, Andra Soni, untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam tradisi Mumuluk Bareng bersama masyarakat Badui pada Seba 2025, menandai momen bersejarah dalam perayaan adat tersebut.

Gubernur Banten, Andra Soni, menorehkan sejarah baru dalam perayaan Seba Badui 2025. Untuk pertama kalinya, beliau mengikuti tradisi mumuluk bareng atau sarapan pagi bersama masyarakat Badui. Acara yang berlangsung Minggu pagi di halaman Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, ini menandai sebuah momen istimewa dalam hubungan pemerintah daerah dan masyarakat adat Badui.
Tradisi mumuluk bareng, yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi Bapak Gede (sebutan masyarakat Badui untuk kepala daerah), kini melibatkan Gubernur Banten secara langsung. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keterbukaan dan keakraban antara pemerintah dan masyarakat Badui. Kehadiran Gubernur Andra Soni, didampingi istri dan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten, semakin mengukuhkan pentingnya momen ini.
Sajian khas berupa laksa dan sayur umbut (batang muda rotan) menjadi hidangan istimewa dalam acara sarapan pagi tersebut. Gubernur Andra Soni sendiri turut merasakan keistimewaan tradisi ini, sebagaimana disampaikannya, "Tadi saya mumuluk bareng dengan masyarakat Badui. Saya makan laksa dan sayur umbut yang hanya disajikan ke Bapak Gede." Momen sarapan bersama ini bukan sekadar acara makan, melainkan simbol keakraban dan penghormatan terhadap budaya Badui.
Momen Bersejarah Seba Badui 2025
Setelah menikmati sarapan bersama, Gubernur Andra Soni dan istri turut melepas keberangkatan warga Badui menuju Pendopo Kabupaten Serang untuk melanjutkan Seba Panungtung. Dalam suasana penuh keakraban, warga Badui berpamitan satu per satu dengan berjabat tangan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh makna.
Acara Seba Badui 2025 ini juga menjadi wadah bagi masyarakat Badui untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. Gubernur Andra Soni menerima aspirasi terkait perbaikan akses jalan dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti permintaan tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Badui.
Lebih lanjut, Gubernur Andra Soni menekankan pentingnya makna di balik perayaan Seba Badui. Beliau menyampaikan, "Perayaan Seba Badui ini sangat meriah, tapi saya tekankan Seba bukan tontonan, melainkan tuntunan tentang bagaimana menjaga alam dan nilai-nilai adat." Pernyataan ini menggarisbawahi nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam tradisi Seba Badui.
Nilai Budaya Badui dalam Seba
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, turut memberikan pandangannya mengenai Seba Badui 2025. Menurutnya, acara tersebut berlangsung khidmat dan sarat filosofi. Beliau menambahkan, "Banyak nilai budaya Badui dalam Seba yang bisa menjadi tuntunan bagi masyarakat luas." Pernyataan ini semakin memperkuat pentingnya pelestarian dan pembelajaran dari nilai-nilai budaya yang diusung dalam tradisi Seba Badui.
Seba Badui 2025 tidak hanya menjadi perayaan adat semata, tetapi juga menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat Badui. Komitmen Gubernur Andra Soni dalam menindaklanjuti aspirasi warga Badui menunjukkan adanya sinergi positif antara kedua pihak. Semoga kerjasama ini terus berlanjut untuk menjaga dan melestarikan budaya Badui serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Partisipasi Gubernur Banten dalam tradisi mumuluk bareng menjadi tonggak sejarah baru dalam perayaan Seba Badui. Momen ini diharapkan dapat memperkuat tali silaturahmi dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat Badui untuk masa depan yang lebih baik.