Gubernur Kalsel Sukseskan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa: Wujud Nyata Tanggung Jawab pada Bumi
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, sukseskan gerakan penanaman satu juta pohon matoa se-Indonesia, sebagai wujud nyata tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup.

Banjarmasin, 22 April 2024 (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Muhidin, berhasil mensukseskan Gerakan Menanam 1 Juta Pohon Matoa (Pometia Pinnata) se-Indonesia yang diprakarsai oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Gerakan ini dilaksanakan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sebagai wujud nyata komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup makhluk hidup. Penanaman pohon matoa secara simbolis dilakukan di Halaman Masjid Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55 dan mewujudkan program ekoteologi.
H. Muhidin menekankan pentingnya gerakan ini sebagai tanggung jawab manusia terhadap bumi. "Pohon Matoa yang kita tanam hari ini membawa harapan kita semua untuk udara yang lebih bersih, tanah yang lebih subur, serta lingkungan yang lebih asri. Gerakan ini juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan ekologis, yakni bagaimana iman dan ilmu lingkungan hidup berjalan bersama," ujarnya. Provinsi Kalimantan Selatan sendiri menerima 10.000 bibit pohon matoa untuk mendukung program ini.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Gubernur Muhidin juga mengimbau masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam penanaman pohon, mengingat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Beliau menambahkan, "Sesuai yang tercantum dalam Al Quran yang memerintahkan kita untuk memelihara bumi dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan gerakan menanam pohon yang sudah dilaksanakan oleh negara melalui beberapa kementerian. Saya pun mengimbau kepada masyarakat untuk ikut menanam pohon yang bermanfaat untuk menjaga keasrian lingkungan hidup di sekitarnya," tegasnya.
Dukungan Penuh Pemerintah Kalsel
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Kalsel atas dukungan penuhnya dalam mensukseskan gerakan ini. Kerja sama yang baik antara Kemenag Kalsel dengan Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup Kalsel telah memungkinkan pendistribusian 10.000 bibit pohon matoa. Bibit-bibit tersebut akan disalurkan ke berbagai lembaga, seperti pondok pesantren, madrasah, Kantor Urusan Agama (KUA), dan pemangku kepentingan lainnya untuk ditanam di lingkungan masing-masing.
Tambrin juga menekankan pentingnya gerakan ini sebagai bentuk ibadah. "Menjaga dan merawat bumi bukan hanya tindakan sosial, tapi juga bentuk ibadah, seperti halnya yang diajarkan Rasulullah SAW yang menyerukan untuk menanam pohon meskipun besok kita tiada. Karena pohon itu untuk generasi yang akan datang," ucapnya. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan penanaman pohon matoa tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga menyentuh nilai-nilai keagamaan.
Distribusi bibit pohon matoa yang merata diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas lingkungan di Kalimantan Selatan. Program ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Manfaat Pohon Matoa dan Ekoteologi
Pohon matoa (Pometia pinnata) dipilih karena memiliki berbagai manfaat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Buah matoa dapat dikonsumsi dan memiliki nilai jual yang tinggi, sementara pohonnya dapat menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, berkontribusi pada upaya melawan perubahan iklim. Program ini juga selaras dengan konsep ekoteologi, yang menekankan pentingnya harmoni antara iman dan lingkungan hidup.
Gerakan ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dan kementerian dapat bersinergi untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pelestarian lingkungan. Partisipasi aktif masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang. Dengan menanam pohon, kita tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang.
Keberhasilan penanaman satu juta pohon matoa ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa. Upaya pelestarian lingkungan harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai hasil yang optimal.
Melalui gerakan ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari untuk generasi mendatang. Komitmen bersama dari pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Indonesia yang hijau dan ramah lingkungan.