Gubernur Kalteng Berkomitmen Wujudkan 'Satu Rumah Satu Sarjana'
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, berkomitmen penuh mewujudkan program 'Satu Rumah Satu Sarjana' untuk meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat melalui akses pendidikan tinggi yang lebih luas.

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, telah menyatakan komitmennya untuk mewujudkan program ambisius 'Satu Rumah Satu Sarjana'. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Kalteng melalui perluasan akses pendidikan tinggi. Program ini diluncurkan di Palangka Raya pada Kamis, 10 April.
Program 'Satu Rumah Satu Sarjana' diharapkan dapat menjangkau anak-anak dari desa dan wilayah pedalaman yang selama ini memiliki keterbatasan akses pendidikan, khususnya bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Gubernur Agustiar Sabran menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci utama kemajuan daerah.
Langkah nyata ini diambil dengan harapan agar anak-anak Kalteng, bahkan dari pelosok daerah sekalipun, dapat mengenyam pendidikan tinggi tanpa memikirkan beban biaya. Hal ini sejalan dengan visi Gubernur untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi
Untuk mencapai tujuan mulia ini, Gubernur Agustiar Sabran telah melakukan pertemuan dengan para rektor dan pimpinan perguruan tinggi di Kalimantan Tengah. Pertemuan tersebut tidak hanya membahas program 'Satu Rumah Satu Sarjana', tetapi juga berbagai permasalahan dan upaya untuk memajukan dunia pendidikan di Kalteng. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai universitas dan institut, termasuk Universitas Palangka Raya (UPR), Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Kristen Palangka Raya (Unkrip), dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
Para rektor dan pimpinan perguruan tinggi memberikan dukungan penuh terhadap program ini dan menyampaikan aspirasi mereka. Gubernur Agustiar Sabran menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan program ini. "Alhamdulillah, para rektor telah menyampaikan aspirasi secara langsung. Ini momentum kita untuk semakin solid. Semua harus kita libatkan agar kebijakan yang dibuat benar-benar berakar dari kebutuhan masyarakat," ujar Gubernur.
Komitmen ini juga mencakup ajakan kepada seluruh bupati dan wali kota di Kalimantan Tengah untuk mendukung program prioritas ini. Kerja sama yang solid dari berbagai tingkatan pemerintahan diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan menghasilkan SDM yang lebih berkualitas di masa depan.
Dukungan Anggaran dan Implementasi Program
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menjelaskan bahwa 12 perguruan tinggi yang hadir dalam pertemuan tersebut merupakan bagian dari 32 kampus yang telah bekerja sama dalam implementasi program kuliah gratis. Program kuliah gratis ini telah berjalan dan telah menyediakan kuota 10.000 mahasiswa. Setiap perguruan tinggi telah mengajukan kuota masing-masing untuk program ini.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah mengalokasikan anggaran yang cukup signifikan untuk mendukung program ini. Sebesar Rp123 miliar dialokasikan untuk program sekolah gratis, dan Rp50 miliar untuk program kuliah gratis melalui Biro Kesra. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses pendidikan tinggi, tetapi juga mencetak tenaga pendidik muda dan berkualitas yang siap membangun daerah.
Program 'Satu Rumah Satu Sarjana' merupakan langkah besar dan strategis dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Kalimantan Tengah. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan dukungan dari berbagai perguruan tinggi, program ini berpotensi untuk membawa perubahan signifikan bagi masa depan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Kalteng. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan menciptakan generasi muda yang lebih terdidik dan siap menghadapi tantangan masa depan.