STAHN Mpu Kuturan Singaraja Tawarkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja meluncurkan program Satu Keluarga Satu Sarjana untuk memajukan pendidikan di Bali, khususnya Buleleng, dengan target 800 mahasiswa baru tahun ini.

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali, meluncurkan program inovatif bertajuk "Satu Keluarga Satu Sarjana." Program ini diumumkan pada Minggu, 27 April 2024, di Singaraja, Kabupaten Buleleng. Inisiatif ini bertujuan memajukan pendidikan di Bali, khususnya di Kabupaten Buleleng, dan berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia. Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, I Gede Suwindia, menjelaskan program ini sebagai komitmen bersama dalam mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
Program "Satu Keluarga Satu Sarjana" ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Buleleng. STAHN Mpu Kuturan mengajak perbekel/kepala desa, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Majelis Desa Adat (MDA) Buleleng untuk turut menyebarluaskan informasi ini. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang mempercayakan pendidikan putra-putri mereka kepada STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
Tahun ini, STAHN Mpu Kuturan menargetkan penerimaan sebanyak 800 mahasiswa baru. Jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan target ini disebabkan oleh fokus STAHN Mpu Kuturan dalam meningkatkan sarana dan prasarana kampus di Kampus Kresna Singaraja agar lebih representatif dan nyaman bagi mahasiswa. Peningkatan fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen STAHN Mpu Kuturan dalam memberikan layanan pendidikan yang optimal.
Mendukung Program Pemerintah dan Menjangkau Masyarakat Kurang Mampu
STAHN Mpu Kuturan juga berkomitmen mendukung program pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Pihak kampus aktif berpartisipasi dalam program Gubernur Bali dan Bupati Buleleng, yaitu "Satu Keluarga Satu Sarjana." Program ini bertujuan agar setiap keluarga di Buleleng memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang berpendidikan sarjana.
Ketua STAHN Mpu Kuturan, I Gede Suwindia, menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk keluar dari garis kemiskinan. “Tidak ada jalan lain lagi untuk melompat selain dengan pendidikan untuk keluar di garis kemiskinan. Astungkara, kami memberikan jalan dan mempermudah proses administratif untuk dididik di STAHN Mpu Kuturan Singaraja,” kata Suwindia.
Selain itu, STAHN Mpu Kuturan juga mendapat arahan dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk memberikan perhatian khusus kepada calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Pihak kampus berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang optimal bagi mereka, membantu mereka mengakses pendidikan tinggi tanpa hambatan finansial.
"Kami bukannya memperlemah atau melemahkan diri, tetapi atas instruksi Menag, maka diwajibkan menyentuh umat yang secara ekonomi kurang mampu dan secara pendidikan belum tersentuh,” jelas Suwindia. Hal ini menunjukkan komitmen STAHN Mpu Kuturan untuk berkontribusi pada pemerataan akses pendidikan di Bali.
Sarana dan Prasarana Kampus yang Lebih Baik
Salah satu alasan penurunan target mahasiswa baru tahun ini adalah fokus STAHN Mpu Kuturan pada pengembangan sarana dan prasarana kampus. Pihak kampus sedang membangun gedung perkuliahan baru di Kampus Kresna Singaraja agar lebih representatif dan nyaman. Peningkatan fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengalaman mahasiswa di kampus.
Dengan adanya fasilitas yang lebih baik, diharapkan STAHN Mpu Kuturan dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih optimal kepada mahasiswanya. Hal ini sejalan dengan komitmen kampus untuk mendukung program pemerintah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bali.
Program "Satu Keluarga Satu Sarjana" merupakan bukti nyata komitmen STAHN Mpu Kuturan dalam memajukan pendidikan di Bali. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berhasil meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Kabupaten Buleleng dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
STAHN Mpu Kuturan berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Bali dan mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. Komitmen ini tercermin dalam program "Satu Keluarga Satu Sarjana" dan upaya peningkatan sarana dan prasarana kampus.