Gubernur Papua Tengah Apresiasi Pengangkatan Uskup Asli Papua di Timika
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, menyampaikan apresiasi atas pengangkatan RP. Dr. Bernardus Baru OSA sebagai Uskup Timika, mengakhiri kekosongan jabatan selama lebih dari lima tahun.

Manokwari, 18 Maret 2024 - Pengangkatan seorang pastor asli Papua, Romo Dr. Bernardus Baru OSA, menjadi Uskup Keuskupan Timika oleh Paus Fransiskus telah menuai apresiasi luas. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, yang menyatakan rasa syukurnya atas keputusan tersebut. Keputusan ini mengakhiri kekosongan jabatan Uskup Timika selama lebih dari lima tahun sejak wafatnya Mgr. John Philip Saklil pada Agustus 2019.
Apresiasi Gubernur Nawipa disampaikan melalui pernyataan resmi di Manokwari. Ia menyebut pengangkatan Mgr. Bernardus Baru sebagai buah dari doa seluruh umat Katolik, khususnya di Keuskupan Timika. Nawipa juga menekankan bahwa keputusan Paus Fransiskus telah menjawab doa dan kerinduan umat Katolik di Tanah Papua, khususnya di Keuskupan Timika. "Doa dan kerinduan umat Katolik Indonesia, khususnya masyarakat serta umat Katolik di Tanah Papua dan teristimewa Keuskupan Timika didengar Tuhan. Sri Paus mengangkat Mgr Bernardus memimpin Dioses Timika dan diumumkan di Gereja Katedral Tiga Raja Timika beberapa waktu lalu," ungkap Nawipa.
Bersama Wakil Gubernur Deinas Geley dan seluruh masyarakat Papua Tengah, Gubernur Nawipa menyatakan rasa syukur atas terpenuhinya harapan umat Katolik Keuskupan Timika. Keuskupan Timika sendiri memiliki wilayah yang sangat luas, mencakup seluruh wilayah administratif Provinsi Papua Tengah, membentang dari Kepulauan Biak Numfor di utara hingga pantai selatan Papua. Pengangkatan Uskup baru ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi pengembangan Gereja Katolik di wilayah tersebut.
Dukungan Penahbisan Uskup Timika
Gubernur Nawipa juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan mensukseskan acara penahbisan Uskup Timika, Mgr. Bernardus Baru, yang akan diselenggarakan di Gereja Katedral Tiga Raja Timika pada 14 Mei 2025. Penahbisan ini akan dipimpin langsung oleh Bupati Mimika terpilih, Johannes Rettob, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Penahbisan.
Johannes Rettob, selaku Ketua Panitia, menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam menyukseskan acara tersebut. Ia juga menyampaikan harapan agar doa dan dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah dapat membantu Mgr. Bernardus dalam menjalankan tugas perutusan untuk memajukan kesejahteraan bersama di Papua Tengah. "Doa dan dukungan Gubernur-Wagub Papua Tengah menjadi harapan umat Katolik agar tugas perutusan Uskup terpilih Timika semakin menjangkau setiap hati memajukan kesejahteraan bersama di Papua Tengah. Kami dari panitia juga akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan beliau berdua demi suksesnya acara tahbisan nanti," ujar Rettob.
Kerja sama antara pemerintah daerah dan panitia penahbisan diharapkan dapat memastikan kelancaran dan kesuksesan acara penahbisan Uskup Timika. Dukungan penuh dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan acara sakral ini.
Profil Mgr. Bernardus Baru OSA
Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA lahir pada 22 Agustus 1969 di Dusun Bakrabiy, Desa Suswa, Distrik Mare, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Papua Barat, sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di bidang teologi di Malang dan Abepura. Mgr. Bernardus juga berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Misiologi dari Universitas Kepausan Urbanum, Roma, Italia pada tahun 2017.
Sebelum terpilih menjadi Uskup Timika, Mgr. Bernardus menjabat sebagai Superior OSA Keuskupan Manokwari-Sorong (2010-2012) dan Ketua STFT Fajar Timur, Abepura sejak 25 Januari 2023. Pengalaman dan pendidikan yang dimilikinya diharapkan dapat menjadi bekal yang berharga dalam memimpin Keuskupan Timika.
Riwayat pendidikan dan pengalaman kerja Mgr. Bernardus menunjukkan komitmennya yang tinggi dalam pelayanan kepada umat. Pengangkatannya sebagai Uskup Timika merupakan sebuah anugerah bagi Gereja Katolik di Papua dan Indonesia.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang mumpuni, Mgr. Bernardus diharapkan mampu memimpin Keuskupan Timika dengan bijaksana dan membawa kemajuan bagi umat Katolik di wilayah tersebut. Pengangkatannya menjadi simbol harapan baru bagi perkembangan Gereja Katolik di Papua Tengah.