Guru SMP di Buton Utara Ditemukan Meninggal Setelah Hilang Sepekan
Tim SAR gabungan menemukan Mayudin (39), seorang guru SMP yang hilang di Buton Utara, Sulawesi Tenggara, dalam keadaan meninggal dunia setelah pencarian selama lima hari.

Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), bernama Mayudin (39), ditemukan meninggal dunia setelah hilang selama lima hari. Penemuan jenazah Mayudin mengakhiri operasi pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan sejak Senin, 21 April 2024. Jasadnya ditemukan sekitar 1 kilometer dari SMA Negeri 2 Kulisusu Utara pada Jumat, 25 April 2024, pukul 12.37 WITA.
Kepala Basarnas Kendari, Aminuddin P.S., membenarkan kabar duka tersebut. Ia menjelaskan bahwa informasi penemuan jenazah diterima pada pukul 13.08 WITA. "Pada pukul 13:08 WITA, kami terima info dari tim di lapangan yang melaporkan bahwa korban ditemukan pada pukul 12:37 WITA dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Aminuddin dalam keterangannya di Kendari.
Hilangnya Mayudin pertama kali dilaporkan pada Senin, 21 April 2024, sekitar pukul 14.47 WITA. Ia diketahui menghilang sejak Minggu, 20 April 2024, sekitar pukul 16.00 WITA, setelah meninggalkan rumahnya. Sekitar pukul 17.30 WITA, korban sempat terlihat di sekitar Puskesmas Lakansai, sebelum akhirnya hilang tanpa jejak.
Pencarian Guru SMP yang Hilang di Buton Utara
Operasi pencarian melibatkan Tim SAR Gabungan yang diterjunkan dari Unit SAR Muna. Tim SAR telah bekerja keras selama lima hari untuk menemukan Mayudin. Pencarian yang dilakukan meliputi area sekitar Desa Lakansai, Kecamatan Kulisusu Utara, Buton Utara. Keluarga korban telah melaporkan kehilangan Mayudin ke Polsek setempat dan melakukan pencarian mandiri sebelum akhirnya melibatkan Tim SAR.
Proses evakuasi jenazah Mayudin dilakukan setelah penemuannya. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Dengan ditemukannya korban, Operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing. Aminuddin menyatakan, "Dengan ditemukannya korban tersebut dalam keadaan meninggal dunia, maka Operasi SAR kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang warga Desan Wowonga Jaya yang hilang dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian dikembalikan ke kesatuannya masing-masing."
Kehilangan Mayudin tentu menjadi duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan siswa-siswinya. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Semoga kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati.
Kronologi Kejadian dan Pencarian
- Minggu, 20 April 2024, pukul 16.00 WITA: Mayudin meninggalkan rumah.
- Minggu, 20 April 2024, pukul 17.30 WITA: Mayudin terlihat terakhir kali di sekitar Puskesmas Lakansai.
- Senin, 21 April 2024, pukul 14.47 WITA: Keluarga melaporkan kehilangan Mayudin ke pihak berwajib.
- Senin, 21 April 2024 - Jumat, 25 April 2024: Tim SAR Gabungan melakukan operasi pencarian.
- Jumat, 25 April 2024, pukul 12.37 WITA: Jenazah Mayudin ditemukan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. Semoga pihak berwenang dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan warga, khususnya di daerah-daerah yang rawan akan kejadian serupa.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Semoga arwah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.