Harga Daging Meugang di Banda Aceh Tembus Rp200 Ribu per Kg, Pasar Murah Jadi Solusi
Jelang Ramadhan 1446 H, harga daging sapi dan kerbau di Banda Aceh melambung hingga Rp200.000 per kg, namun pasar murah hadir sebagai solusi untuk membantu masyarakat.

Jelang Ramadhan 1446 Hijriah, masyarakat Banda Aceh dihadapkan pada lonjakan harga daging sapi dan kerbau untuk tradisi meugang. Harga daging sapi dan kerbau di sejumlah pasar tradisional di Banda Aceh mencapai angka fantastis, yaitu Rp180.000 hingga Rp200.000 per kilogram. Kenaikan harga ini terjadi di sembilan lokasi penjualan daging meugang yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Banda Aceh, meliputi pasar induk dan sejumlah kecamatan.
Lonjakan harga ini terjadi beberapa hari menjelang pelaksanaan tradisi meugang, yang merupakan tradisi masyarakat Aceh untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Pemerintah Kota Banda Aceh telah menetapkan sembilan lokasi penjualan daging meugang, antara lain Pasar Al Mahirah Lamdingin, Pasar Peuniti, Pasar Seutui, Jalan Teuku Iskandar, Jalan Teuku Nyak Arief, Gampong Sukadamai, Gampong Blang Cut, Gampong Lhong Raya, dan Simpang Beurawe dan sekitarnya. Penetapan lokasi ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Banda Aceh Nomor 53 Tahun 2025.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Kopukmdag) Kota Banda Aceh, Samsul Bahri, menjelaskan bahwa penetapan lokasi tersebut bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan penjualan daging meugang agar lebih tertib dan mudah dipantau. Pemerintah juga berupaya menjaga stabilitas harga dengan menggelar pasar murah khusus daging meugang pada tanggal 27 dan 28 Februari. "Biasa harga daging itu meledak tinggi sehingga kita adakan pasar murah untuk membantu masyarakat. Harga daging yang dijual di sana lebih murah Rp120-150 ribu per kg dan tulang Rp80 ribu per kg," kata Samsul Bahri.
Kenaikan Harga Daging Akibat Tingginya Permintaan
Pedagang daging di Gampong Beurawe, Syukri, mengungkapkan bahwa kenaikan harga tersebut disebabkan oleh tingginya harga sapi dan kerbau di tingkat peternak. "Ada sedikit kenaikan karena harga sapi atau lembu lebih mahal," ujarnya. Syukri menuturkan, harga daging sapi kualitas nomor satu dijual dengan harga Rp170.000-Rp180.000 per kg, daging kualitas nomor dua Rp150.000-Rp160.000 per kg, tulang iga sapi Rp100.000 per kg, sementara daging kerbau mencapai Rp200.000 per kg.
Hal senada disampaikan oleh Ria, pedagang daging lainnya di Pasar Beurawe. Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga daging saat meugang merupakan hal yang lumrah terjadi setiap tahunnya. "Kalau meugang sudah normal terjadi kenaikan karena permintaan juga tinggi. Kalau di kami puncaknya terjadi pada H-3 dan H-2 Ramadhan," kata Ria. Kenaikan harga ini tentu menjadi perhatian bagi masyarakat Banda Aceh, terutama bagi mereka yang ingin melaksanakan tradisi meugang dengan membeli daging sapi atau kerbau.
Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DP2KP) berupaya meringankan beban masyarakat dengan menyediakan pasar murah. Pasar murah ini menyediakan daging dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp120.000-Rp150.000 per kg untuk daging dan Rp80.000 per kg untuk tulang. Upaya ini diharapkan dapat membantu masyarakat Banda Aceh dalam memenuhi kebutuhan daging untuk tradisi meugang menjelang bulan Ramadhan.
Lokasi Penjualan Daging Meugang di Banda Aceh
- Pasar Al Mahirah Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam
- Pasar Peuniti Gampong Ateuk, Kecamatan Baiturrahman
- Pasar Seutui, Kecamatan Baiturrahman
- Jalan Teuku Iskandar, Kecamatan Ulee Kareng
- Jalan Teuku Nyak Arief, Kecamatan Syiah Kuala
- Gampong Sukadamai dan Gampong Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata
- Gampong Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya
- Simpang Beurawe dan sekitarnya
Dengan adanya pasar murah dan penetapan lokasi penjualan daging meugang, diharapkan dapat membantu masyarakat Banda Aceh dalam memenuhi kebutuhan daging untuk tradisi meugang dengan harga yang lebih terjangkau dan terkendali. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, khususnya menjelang bulan Ramadhan.