Stok Ternak Meugang di Banda Aceh Mencukupi, Harga Daging Diprediksi Naik
Persediaan 733 ekor sapi dan kerbau untuk tradisi meugang di Banda Aceh diprediksi cukup, meskipun harga daging diperkirakan naik hingga Rp200.000 per kg.

Persediaan ternak untuk tradisi meugang menyambut bulan suci Ramadhan di Banda Aceh dipastikan mencukupi. Sebanyak 733 ekor sapi dan kerbau siap memenuhi kebutuhan masyarakat Banda Aceh, terdiri dari 724 ekor sapi dan 9 ekor kerbau. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (P2KP) Kota Banda Aceh, Nurdin, pada Kamis, 20 Februari 2024.
Nurdin memastikan stok hewan ternak tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan meugang Ramadhan di Banda Aceh. Hewan ternak ini berasal dari peternak lokal Banda Aceh dan sebagian dari Aceh Besar. Ketersediaan ini memberikan sedikit kelonggaran bagi masyarakat yang akan merayakan tradisi meugang.
Meskipun stok ternak cukup, namun masyarakat perlu bersiap menghadapi potensi kenaikan harga daging. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Kopukmdag) Kota Banda Aceh, Samsul Bahri. Kenaikan harga ini diperkirakan akan cukup signifikan menjelang Ramadhan.
Lokasi Penjualan dan Prediksi Kenaikan Harga
Samsul Bahri menjelaskan bahwa lokasi penjualan daging untuk meugang di Banda Aceh akan tetap dipusatkan di Pasar Banda Aceh, termasuk di pasar-pasar induk seperti Ulee Kareng, Setui, dan Al Mahirah. Hal ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, guna memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan daging untuk meugang.
Namun, yang menjadi perhatian adalah prediksi kenaikan harga daging. Samsul Bahri menyampaikan bahwa harga daging sapi diperkirakan akan melonjak hingga Rp180.000-Rp200.000 per kg. Harga ini jauh lebih tinggi dari harga normal saat ini yang berkisar antara Rp145.000-Rp150.000 per kg.
Kenaikan harga ini, menurut Samsul Bahri, disebabkan oleh tingginya harga sapi lokal. Prediksi tersebut didapat dari hasil inspeksi ke pasar beberapa waktu lalu, di mana pedagang memperkirakan kenaikan harga hingga mencapai Rp200.000 per kg.
Meskipun harga diperkirakan akan naik, Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus memantau situasi pasar dan memastikan ketersediaan daging tetap terjaga selama bulan Ramadhan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan tradisi meugang tetap dapat dijalankan oleh masyarakat Banda Aceh dengan lancar.
Sumber Ternak dan Antisipasi Kenaikan Harga
Sebagian besar ternak yang disediakan berasal dari peternak lokal di Banda Aceh dan sisanya dari Aceh Besar. Hal ini menunjukkan upaya untuk mendukung peternak lokal dan menjaga perekonomian daerah. Namun, ketergantungan pada peternak lokal juga berpotensi membuat harga lebih rentan terhadap fluktuasi.
Pemerintah Kota Banda Aceh perlu mempertimbangkan strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga daging yang signifikan. Mungkin perlu adanya kerjasama yang lebih intensif dengan peternak, baik lokal maupun dari daerah lain, untuk memastikan pasokan ternak yang stabil dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, pengawasan terhadap praktik perdagangan juga perlu ditingkatkan untuk mencegah adanya praktik monopoli atau penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga yang tidak wajar. Transparansi harga dan ketersediaan stok juga penting untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Dengan adanya persiapan yang matang dan antisipasi terhadap potensi kenaikan harga, diharapkan tradisi meugang di Banda Aceh dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat merayakannya dengan tenang.