IAI Usul Pola Hidup Vertikal sebagai Solusi Banjir Jakarta Jangka Panjang
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta mengusulkan pola hidup vertikal dan berbagai solusi komprehensif untuk mengatasi masalah banjir yang kompleks di Jakarta dan sekitarnya.

Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada Maret 2024 bukan hanya bencana alam, tetapi juga akibat permasalahan tata kota dan perilaku masyarakat. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta mengusulkan solusi jangka panjang berupa pola hidup vertikal sebagai upaya mengurangi dampak banjir. Ketua IAI Jakarta, Teguh Aryanto, menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
Menurut IAI Jakarta, berkurangnya daerah resapan air akibat alih fungsi lahan di kawasan hulu dan kepadatan bangunan di wilayah hilir memperparah dampak banjir. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan tidak hanya berfokus pada satu aspek, melainkan mencakup berbagai strategi terintegrasi untuk mengatasi akar permasalahan.
IAI Jakarta menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mematuhi aturan pembangunan. Solusi yang diusulkan diharapkan mampu menciptakan Jakarta yang lebih berkelanjutan dan tahan terhadap bencana banjir.
Solusi Komprehensif Atasi Banjir Jakarta
IAI Jakarta mengusulkan beberapa solusi komprehensif untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Pola hidup vertikal menjadi solusi jangka panjang yang diusulkan untuk mengurangi kepadatan bangunan di wilayah hilir dan meminimalisir dampak pembangunan terhadap resapan air. Selain itu, desain rumah panggung yang adaptif terhadap banjir juga perlu dipertimbangkan dan diterapkan secara lebih luas.
Perbaikan tata kota juga menjadi fokus utama. Penyempitan aliran air dan berkurangnya area resapan air akibat perencanaan yang kurang tepat perlu dibenahi. Penegakan aturan pembangunan yang tegas juga krusial untuk mencegah pelanggaran dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan.
Perubahan perilaku masyarakat juga tak kalah penting. Disiplin dalam membuang sampah, menjaga kebersihan lingkungan, dan mematuhi aturan pembangunan akan turut berkontribusi dalam mengurangi dampak banjir. Kesadaran kolektif masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan solusi ini.
Perlindungan Daerah Hulu dan Pengelolaan Sungai
Perlindungan daerah hulu sebagai kawasan resapan air menjadi prioritas utama. Penghentian alih fungsi lahan yang tidak sesuai, penghijauan kembali, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan harus diimplementasikan secara konsisten. Hal ini bertujuan untuk menjaga fungsi alami daerah hulu dalam menyerap air hujan.
Normalisasi sungai dari hulu hingga hilir juga perlu dilakukan secara menyeluruh. Pengerukan, pelebaran, dan perbaikan sistem drainase harus menjadi fokus utama. Penanganan sungai yang terintegrasi, bukan hanya di Jakarta tetapi juga di daerah hulu, akan meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung air.
Penambahan area resapan air melalui pembuatan sumur resapan, penggunaan material perkerasan yang ramah lingkungan, dan penerapan konsep kota hijau juga perlu ditingkatkan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air hujan secara optimal.
Pentingnya Waduk, Taman Tampung Air, dan Mitigasi Bencana
Pembangunan waduk dan taman tampung air yang lebih banyak akan membantu mengurangi dampak banjir dengan menampung air hujan dan mengurangi aliran air permukaan. Hal ini akan memberikan ruang tampung tambahan untuk menampung debit air yang tinggi saat musim hujan.
Mitigasi dan penanganan pascabencana juga menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Pemerintah dan masyarakat harus memiliki sistem mitigasi yang baik, termasuk kesiapan dalam menghadapi banjir dan langkah-langkah pemulihan pascabencana. Tujuannya adalah untuk meminimalisir dampak negatif banjir terhadap kehidupan masyarakat.
Teguh Aryanto menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat dalam menangani masalah banjir. "Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang erat dan keseriusan dalam implementasi solusi, masalah banjir dapat diatasi secara lebih efektif demi masa depan kota yang lebih baik dan berkelanjutan," katanya.