Ibadat Arwah Paus Fransiskus di SMPK Slamet Riyadi Ponorogo: Kenang Keteladanan Sang Pemimpin
Siswa SMP Katolik Slamet Riyadi Ponorogo menggelar ibadat arwah selama sepekan untuk mengenang Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik yang dikenal sederhana dan rendah hati.

Ponorogo, Jawa Timur, 22 April 2024 - Puluhan siswa SMP Katolik Slamet Riyadi Ponorogo, Jawa Timur, menunjukkan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus dengan menggelar ibadat arwah. Ibadat ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut, yang meninggal dunia pada Senin (21/4) waktu Vatikan. Acara ini melibatkan seluruh siswa dan guru, menunjukkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian pemimpin spiritual yang begitu berpengaruh bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Ibadat arwah yang khidmat ini diselenggarakan di aula sekolah dan akan berlangsung selama sepekan penuh. Hal ini merupakan inisiatif dari pihak sekolah sebagai ungkapan duka cita dan penghormatan kepada Paus Fransiskus yang dikenal karena kesederhanaan dan kerendahan hatinya. Kepala SMPK Slamet Riyadi, Kresensiana Vitarini, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenang sosok Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang penuh kasih dan cinta terhadap kaum kecil. "Kami mendoakan arwah Bapa Suci kami. Ini juga menjadi momen mengenang beliau sebagai pemimpin umat Katolik yang penuh kasih dan cinta terhadap kaum kecil," ungkap Kresensiana.
Tidak hanya ibadat arwah, pihak sekolah juga merencanakan misa khusus dan sesi refleksi iman bagi para siswa. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran spiritual bagi para siswa dan sekaligus mengenang nilai-nilai luhur yang diwariskan Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya. Momen ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran berharga bagi generasi muda untuk meneladani kepemimpinan yang penuh kasih dan rendah hati.
Mengenang Keteladanan Paus Fransiskus
Kesederhanaan Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang, termasuk siswa dan guru di SMPK Slamet Riyadi. Kresensiana Vitarini mengenang momen tersebut dengan penuh haru. Ia menekankan bahwa kesederhanaan sang Paus, termasuk pilihannya untuk menggunakan kendaraan biasa, menjadi teladan yang menginspirasi banyak orang. Hal ini menjadi bukti nyata dari komitmen Paus Fransiskus untuk hidup sederhana dan dekat dengan umatnya.
Salah satu siswa kelas IX, Nicholas Excel Christian, juga turut mengungkapkan kesedihan dan kekagumannya terhadap sosok Paus Fransiskus. Meskipun belum pernah bertemu langsung, Nicholas mengaku sangat terinspirasi oleh kesederhanaan dan kepemimpinan Paus Fransiskus. "Bapa Suci sangat menginspirasi. Kesederhanaannya menyentuh hati kami. Kami merasa sangat kehilangan," ujar Nicholas.
Para siswa dan guru di SMPK Slamet Riyadi menyadari bahwa kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi umat Katolik di seluruh dunia. Namun, warisan kepemimpinan dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh Paus Fransiskus akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Ibadat arwah ini menjadi bukti nyata dari rasa hormat dan penghargaan mereka terhadap sosok pemimpin spiritual yang penuh kasih dan rendah hati tersebut.
Sekolah juga berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana refleksi bagi para siswa untuk meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Paus Fransiskus, seperti kesederhanaan, kerendahan hati, dan kasih sayang kepada sesama. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman hidup bagi para siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Doa Bersama dan Renungan Spiritual
Selain ibadat arwah, pihak sekolah juga berencana menyelenggarakan misa khusus dan sesi refleksi iman untuk memperdalam pemahaman dan penghayatan spiritual para siswa. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih memahami ajaran agama Katolik dan meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Paus Fransiskus.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, pihak sekolah berharap para siswa dapat lebih memahami dan menghayati makna dari kepergian Paus Fransiskus. Mereka juga berharap agar para siswa dapat meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Paus Fransiskus dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, ibadat arwah dan rangkaian kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh SMPK Slamet Riyadi Ponorogo tidak hanya menjadi ungkapan duka cita, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran spiritual dan penghayatan nilai-nilai keagamaan bagi para siswa.
Semoga melalui kegiatan ini, para siswa dapat semakin memahami dan menghayati ajaran agama Katolik serta meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Paus Fransiskus.