Makam Sederhana Paus Fransiskus: Marmer Liguria dan Prasasti "FRANCISCUS"
Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, dalam upacara sederhana dengan makam marmer Liguria bertuliskan "FRANCISCUS", sesuai wasiatnya.

Roma, 26 April 2024 - Dunia berduka atas kepergian Paus Fransiskus. Jenazah Paus yang wafat pada Senin, 21 April 2024 di usia 88 tahun akibat stroke, koma, dan gagal jantung, dimakamkan hari ini di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Prosesi pemakaman yang khidmat dan sederhana ini sesuai dengan keinginan mendiang Paus sendiri.
Upacara pemakaman dimulai pukul 10.00 waktu setempat (15.00 WIB) di Basilika Santo Petrus, Vatikan, dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re. Jenazah Paus Fransiskus, atau Jorge Mario Bergoglio, kemudian diarak dengan perlahan menuju Basilika Santa Maria Maggiore, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan penghormatan terakhir. Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni, menjelaskan, "Prosesi pemakaman yang akan mengiringi jenazah mendiang Paus dari Basilika Santo Petrus ke Basilika Santa Maria Maggiore akan dilaksanakan dengan (kecepatan) pejalan kaki, agar orang-orang dapat mengucapkan selamat tinggal padanya."
Perjalanan sekitar 7 kilometer ini disiarkan langsung di televisi, memungkinkan seluruh dunia untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut. Setelah tiba di Basilika Santa Maria Maggiore, proses pemakaman dilanjutkan secara tertutup dan sederhana, sesuai dengan keinginan almarhum.
Makam Sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore
Makam Paus Fransiskus terletak di ceruk bagian tengah antara Kapel Salus Populi Romani dan Cappella Sforza di Basilika Santa Maria Maggiore, gereja pertama dan terbesar di dunia yang didedikasikan untuk Bunda Suci Maria. Makam tersebut terbuat dari marmer Liguria, Italia, sebuah wilayah yang memiliki makna khusus karena merupakan asal usul kakek buyut Paus Fransiskus, Vincenzo Sivori.
Sesuai wasiatnya, makam dirancang dengan kesederhanaan yang menonjol. Hanya terdapat prasasti "FRANCISCUS" — nama Paus dalam bahasa Latin — dan replika salib yang selalu dikenakan di dada mendiang sebagai hiasan. Kesederhanaan ini mencerminkan pribadi Paus Fransiskus yang dikenal rendah hati dan dekat dengan rakyat.
Pemilihan marmer Liguria dan desain makam yang minimalis menunjukkan penghormatan terhadap akar keluarga dan filosofi hidup Paus Fransiskus. Makam ini menjadi simbol abadi dari kepemimpinan dan warisan spiritualnya bagi Gereja Katolik dan dunia.
Prosesi Pemakaman dan Penghormatan Terakhir
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus menjadi momen penting bagi umat Katolik di seluruh dunia. Ribuan orang berkumpul di sepanjang rute prosesi untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual mereka. Suasana duka dan khidmat menyelimuti Roma, kota yang telah menjadi saksi bisu atas kepemimpinan Paus Fransiskus selama bertahun-tahun.
Siaran langsung televisi memungkinkan umat Katolik di seluruh dunia untuk turut berpartisipasi dalam upacara pemakaman, meskipun tidak dapat hadir secara fisik. Momen ini menjadi kesempatan untuk mengenang jasa-jasa dan kontribusi Paus Fransiskus bagi Gereja dan kemanusiaan.
Setelah pemakaman, makam Paus Fransiskus akan menjadi tempat ziarah bagi umat Katolik yang ingin mengenang dan menghormati warisan spiritualnya. Makam sederhana ini menjadi bukti nyata dari kesederhanaan dan kerendahan hati yang selalu ditunjukkan oleh Paus Fransiskus sepanjang hidupnya.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi dunia. Namun, warisan kepemimpinan dan ajarannya akan terus dikenang dan dihayati oleh generasi mendatang.