Indonesia Bisa Swasembada Pangan dan Energi: Butuh Komitmen Kuat dan Penanganan Holistik
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, optimis Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan energi dengan komitmen kuat dan strategi holistik, memanfaatkan potensi alam yang melimpah serta mengatasi tantangan seperti berkurangnya.
Solo, 5 Februari 2024 - Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan energi. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan outlook ekonomi di Solo, Jawa Tengah. Namun, keberhasilan ini, menurutnya, sangat bergantung pada komitmen kuat pemerintah dan strategi penanganan yang tepat serta holistik.
Potensi Besar, Tantangan Nyata
Piter Abdullah menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia. Pemerintah, katanya, saat ini tengah berupaya memperkuat konsep ketahanan pangan dan energi. "Kalau bicara swasembada pangan dan energi, nuansa yang dibangun dari Presiden Prabowo tampaknya lebih pada konsep ketahanan yang selama ini relatif kita tinggalkan," ujarnya. Ia menambahkan bahwa sebuah negara besar tidak mungkin terus bergantung pada negara lain untuk kebutuhan pangan dan energi, terutama jika potensi domestik sebenarnya mampu mencukupi kebutuhan tersebut.
Indonesia, misalnya, memiliki potensi alam yang luar biasa di sektor pertanian. Tanaman padi dapat dipanen hingga tiga kali setahun. Namun, tantangannya adalah penurunan jumlah lahan pertanian akibat perubahan fungsi lahan dan berkurangnya jumlah petani, khususnya petani muda. Piter Abdullah menyarankan pendekatan positif untuk mengatasi masalah ini. "Di balik masalah ini kita ada peluang. Kalau petani keuntungannya tinggi, tidak perlu didorong-dorong maka petani akan meningkatkan produksinya. Akan banyak yang tertarik dengan pertanian. Swasembada pangan akan tercapai," jelasnya.
Sektor Energi: Potensi Melimpah, Perlu Pengelolaan Optimal
Selain pangan, Indonesia juga kaya akan sumber energi. Negara ini memiliki potensi energi panas bumi, gas bumi, minyak bumi, batu bara, dan angin. "Yang perlu ditekankan adalah bagaimana potensi tersebut dikelola secara optimal. Perlu upaya holistik, di mana kerangka kebijakan nasional yang kemudian mengerucut pada kerangka kebijakan terkait energi," kata Piter Abdullah. Ia menegaskan bahwa kebijakan energi tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus terintegrasi dalam kerangka kebijakan nasional yang lebih luas.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Anggono Mahendrawan. SKK Migas, katanya, terus berupaya mengoptimalkan potensi energi yang ada, mempercepat proyek-proyek agar segera produksi, dan menemukan cadangan energi baru. Upaya sinergi dengan industri lain juga dilakukan untuk merespon surplus gas dan memastikan pemanfaatannya oleh industri-industri besar.
Swasembada: Kunci Ketahanan Nasional
Piter Abdullah menegaskan pentingnya swasembada pangan dan energi bagi ketahanan nasional. Menurutnya, tanpa kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi sendiri, aspek ketahanan nasional akan terganggu. Ia menekankan bahwa mencapai swasembada pangan dan energi bukan hanya soal potensi alam, tetapi juga membutuhkan komitmen, strategi yang tepat, dan pengelolaan sumber daya yang optimal.
Anggono Mahendrawan menambahkan bahwa upaya optimalisasi potensi energi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Integrasi sektor energi dan pangan menjadi kunci penting dalam mewujudkan swasembada di kedua sektor tersebut. Dengan demikian, kolaborasi dan strategi holistik menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam mencapai tujuan ini.
Kesimpulan
Optimisme terhadap tercapainya swasembada pangan dan energi di Indonesia cukup tinggi, asalkan didukung komitmen kuat dan strategi holistik. Pemerintah perlu fokus pada peningkatan produktivitas pertanian, pengelolaan sumber daya energi yang optimal, serta menciptakan kebijakan yang mendukung sektor tersebut. Tantangan seperti penurunan lahan pertanian dan jumlah petani muda perlu diatasi dengan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan.