Indonesia Dorong Tata Kelola AI Inklusif di KTT Global
Menteri Kominfo Meutya Hafid di Paris menekankan komitmen Indonesia terhadap tata kelola AI yang inklusif dan berkeadilan, memastikan negara berkembang turut dipertimbangkan dalam kebijakan AI global.
![Indonesia Dorong Tata Kelola AI Inklusif di KTT Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000158.223-indonesia-dorong-tata-kelola-ai-inklusif-di-ktt-global-1.jpg)
Indonesia mengambil peran aktif dalam mendorong tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang inklusif di tingkat global. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Meutya Hafid, dalam Pertemuan Tingkat Menteri Anggota GPAI dan Negara yang Tertarik di KTT Aksi AI di Paris, Minggu (1/10).
Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo Hafid menyampaikan bahwa Indonesia meyakini pengelolaan AI harus didasarkan pada prinsip keadilan, inklusivitas, dan keamanan. Pernyataan ini menekankan pentingnya suara negara berkembang dalam membentuk kebijakan AI global yang seringkali didominasi oleh negara-negara maju.
Mencari Keadilan dalam Tata Kelola AI Global
Indonesia secara konsisten menyuarakan keprihatinan akan potensi kesenjangan digital yang semakin lebar antara negara maju dan berkembang. Dengan pesatnya perkembangan AI, kekhawatiran ini semakin nyata. Oleh karena itu, Indonesia mendorong agar kebijakan AI global tidak hanya mencerminkan kepentingan negara-negara maju, tetapi juga mempertimbangkan realitas negara-negara berkembang. Hal ini sejalan dengan tema utama pertemuan, yaitu 'Peran GPAI dalam Membangun Tata Kelola AI Global yang Inklusif'.
Menkominfo Hafid juga menekankan pentingnya koordinasi internasional dalam pengembangan AI yang berorientasi pada kepentingan publik dan kesejahteraan sosial. Beliau melihat AI sebagai teknologi transformatif yang berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global. Namun, manfaat tersebut harus dirasakan oleh semua negara, termasuk negara berkembang.
AI untuk Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia berkomitmen untuk memastikan pemanfaatan AI yang aman, etis, dan inklusif bagi semua. Komitmen ini tercermin dalam advokasi Indonesia terhadap kebijakan AI yang didasarkan pada keadilan, inklusivitas, dan keamanan. Lebih jauh lagi, Indonesia juga mendorong pemanfaatan AI untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Partisipasi Indonesia dalam forum ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan AI global mencerminkan kepentingan negara-negara berkembang. Indonesia percaya bahwa AI harus dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip yang menempatkan manusia sebagai pusat inovasi. Dengan kata lain, teknologi AI yang canggih tidak boleh mengorbankan kesejahteraan manusia, khususnya di negara berkembang.
Peran Aktif Indonesia di Kancah Global
Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai forum internasional terkait AI menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk terlibat aktif dalam membentuk masa depan teknologi ini. Dengan menyuarakan kepentingan negara berkembang, Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan ekosistem AI yang adil, merata, dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Langkah ini penting untuk mencegah agar teknologi AI tidak memperlebar kesenjangan ekonomi dan sosial yang sudah ada.
Indonesia menyadari potensi besar AI untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan, seperti kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan. Namun, potensi ini hanya dapat terwujud jika pengembangan dan pemanfaatan AI dilakukan secara bertanggung jawab dan inklusif. Oleh karena itu, Indonesia akan terus memainkan peran aktif dalam diskusi kebijakan AI global untuk memastikan manfaat teknologi ini dapat diakses oleh semua orang.
Dengan menekankan pentingnya keadilan dan inklusivitas dalam tata kelola AI, Indonesia berharap dapat mendorong terciptanya dunia yang lebih adil dan sejahtera melalui pemanfaatan teknologi AI yang bijak dan bertanggung jawab. Ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa revolusi digital memberikan manfaat bagi semua, bukan hanya segelintir negara maju.