Indonesia Dorong Tata Kelola AI Inklusif di KTT Global
Menteri Kominfo Meutya Hafid di Paris menekankan komitmen Indonesia untuk membangun tata kelola AI yang inklusif dan berkeadilan, memastikan negara berkembang juga dipertimbangkan dalam kebijakan AI global.
![Indonesia Dorong Tata Kelola AI Inklusif di KTT Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170104.942-indonesia-dorong-tata-kelola-ai-inklusif-di-ktt-global-1.jpg)
Indonesia menjadi sorotan dalam pertemuan tingkat menteri di KTT Aksi AI di Paris. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Meutya Hafid, dengan tegas menyuarakan komitmen Indonesia dalam membangun tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang inklusif. Pernyataan tersebut disampaikan pada Minggu, 2 Oktober 2023, dalam Pertemuan Tingkat Menteri Anggota GPAI dan Negara yang Tertarik di KTT Aksi AI di Paris.
Mengawal Keadilan dalam Era AI
Dalam sambutannya, Menkominfo Hafid menekankan bahwa Indonesia percaya bahwa pengelolaan AI harus didasarkan pada prinsip keadilan, inklusivitas, dan keamanan. Hal ini sejalan dengan tema utama pertemuan, yaitu peran GPAI (Global Partnership on Artificial Intelligence) dalam membangun tata kelola AI global yang inklusif. Indonesia ingin memastikan bahwa kebijakan AI global tidak hanya mencerminkan kepentingan negara-negara maju, tetapi juga mempertimbangkan realitas negara-negara berkembang.
Lebih lanjut, Menkominfo Hafid juga menyampaikan pentingnya penguatan koordinasi internasional dalam pengembangan AI. Pengembangan ini harus berorientasi pada kepentingan publik dan kesejahteraan sosial. Beliau juga menyoroti kekuatan transformatif AI dalam ekonomi global dan menekankan bahwa setiap negara harus dapat merasakan manfaat dari revolusi digital.
Indonesia: Suara Negara Berkembang dalam Tata Kelola AI
Indonesia secara aktif mendorong agar kebijakan AI global memperhatikan kepentingan negara berkembang. Hal ini tercermin dalam pernyataan Menkominfo Hafid yang menekankan perlunya kebijakan AI yang didasarkan pada keadilan, inklusivitas, dan keamanan. Selain itu, pemanfaatan AI untuk mendukung pembangunan berkelanjutan juga menjadi fokus utama Indonesia.
Partisipasi Indonesia dalam forum ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan AI global merefleksikan kepentingan negara-negara berkembang. Indonesia juga secara konsisten mengadvokasi agar AI dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip yang menempatkan manusia sebagai pusat inovasi. Dengan kata lain, teknologi AI harus bermanfaat dan tidak merugikan manusia.
Komitmen Indonesia untuk Masa Depan AI yang Inklusif
Menkominfo Hafid menegaskan bahwa Indonesia akan terus berperan aktif dalam diskusi kebijakan AI global. Tujuannya adalah untuk memastikan pemanfaatan AI yang aman, etis, dan inklusif bagi semua. Komitmen ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi AI, tetapi juga aktor kunci dalam membentuk masa depan AI yang lebih baik dan berkeadilan bagi seluruh dunia.
Indonesia menyadari potensi besar AI untuk mendorong kemajuan, namun juga potensi risikonya jika tidak dikelola dengan bijak. Oleh karena itu, upaya Indonesia untuk mendorong tata kelola AI yang inklusif dan bertanggung jawab merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa teknologi ini benar-benar bermanfaat bagi semua, tanpa terkecuali.
Kesimpulan: Membangun Masa Depan AI yang Lebih Baik
Pernyataan Menkominfo Hafid di KTT Aksi AI di Paris menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam membangun tata kelola AI global yang inklusif dan bertanggung jawab. Indonesia mendorong agar negara-negara berkembang juga memiliki suara yang setara dalam menentukan arah pengembangan dan pemanfaatan AI di masa depan. Dengan demikian, diharapkan teknologi AI dapat menjadi pendorong kemajuan yang merata bagi seluruh dunia.