Menkominfo Wakili Presiden di KTT Aksi AI Paris, Bahas Regulasi dan Potensi Ekonomi Digital
Menteri Kominfo, Meutya Hafid, mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Artificial Intelligence Action Summit (AIAS) di Paris, membahas regulasi AI dan pemanfaatannya untuk mendorong ekonomi digital Indonesia hingga US$150 miliar pada 2030.
![Menkominfo Wakili Presiden di KTT Aksi AI Paris, Bahas Regulasi dan Potensi Ekonomi Digital](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/130041.616-menkominfo-wakili-presiden-di-ktt-aksi-ai-paris-bahas-regulasi-dan-potensi-ekonomi-digital-1.jpg)
Jakarta, 9 Februari 2025 - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Meutya Hafid, akan mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Artificial Intelligence Action Summit (AIAS) di Paris, Prancis, pada 10-11 Februari 2025. Kehadiran Indonesia di forum internasional ini menjadi langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mengoptimalkan potensi kecerdasan buatan (AI) bagi kemajuan ekonomi digital nasional.
Menurut keterangan resmi Kementerian Kominfo, AIAS bertujuan untuk mengumpulkan para pemimpin dunia guna membahas dan menentukan tindakan konkret dalam tata kelola AI. Hafid menekankan pentingnya partisipasi Indonesia dalam menentukan arah perkembangan teknologi AI global. Ia menyebut AIAS sebagai tindak lanjut dari AI Safety Summit di Inggris pada November 2023 dan AI Seoul Summit di Korea Selatan Mei tahun lalu.
Regulasi AI: Kunci Pemanfaatan Optimal
Hafid menilai, Indonesia perlu merumuskan regulasi AI yang efektif untuk berperan lebih besar dalam ekosistem global teknologi mutakhir ini. Kerja sama antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan regulasi yang mendukung penggunaan dan pengembangan AI. Hal ini sejalan dengan proyeksi nilai ekonomi digital Indonesia yang mencapai US$150 miliar pada tahun 2030.
"Dengan regulasi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan sektor terkait," ujar Hafid. Sebagai langkah awal, Kementerian Kominfo telah memulai Dialog Regulasi AI untuk membahas dampak potensial AI di berbagai sektor, seperti perbankan, kesehatan, pendidikan, dan e-commerce.
Indonesia di AIAS: Siap Berkontribusi
Dalam kunjungannya ke Prancis, Menteri Hafid dijadwalkan untuk memperkenalkan metode penilaian kesiapan Indonesia dalam sebuah acara sampingan pada 10 Februari, atas permintaan UNESCO. Partisipasi Indonesia di AIAS diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam peta perkembangan teknologi AI global. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah mengundang Presiden Prabowo untuk menghadiri AIAS, yang diperkirakan akan dihadiri perwakilan dari lebih dari 100 negara, termasuk kepala negara, menteri, CEO, dan pemimpin organisasi internasional.
Acara internasional ini dimulai pada 6 Februari dengan resepsi untuk peserta di Istana Elysee dan Segmen Tingkat Tinggi di Grand Palais. Setelah serangkaian diskusi, KTT akan diakhiri dengan pertemuan pleno para pemimpin dan sesi penutupan pada 11 Februari. Kehadiran Indonesia di AIAS menunjukkan komitmen pemerintah untuk berperan aktif dalam membentuk masa depan AI yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Pentingnya Kolaborasi
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan dan penerapan AI. Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan AI digunakan secara etis dan bertanggung jawab. Dengan melibatkan industri, akademisi, dan masyarakat, diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat mengakomodasi kebutuhan semua pihak dan mendorong inovasi yang berkelanjutan.
Partisipasi aktif Indonesia dalam AIAS diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan komitmen global dalam pengembangan AI yang aman dan etis. Hal ini akan sangat penting bagi Indonesia untuk memastikan bahwa teknologi AI dapat digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memecahkan berbagai permasalahan sosial.
Dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan, Indonesia perlu bersiap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh perkembangan AI. Regulasi yang tepat dan kolaborasi yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan dalam memanfaatkan potensi AI untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Keikutsertaan Indonesia dalam AIAS merupakan langkah strategis untuk memastikan suara Indonesia didengar dalam perumusan kebijakan global terkait AI. Dengan demikian, Indonesia dapat berkontribusi dalam membentuk masa depan AI yang lebih baik dan memastikan teknologi ini digunakan untuk kepentingan seluruh umat manusia.