Indonesia-Jepang Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kompetensi Perawat Lansia
Kementerian Kesehatan RI dan JICA memulai proyek tiga tahun untuk meningkatkan kompetensi perawat lansia di Indonesia, menjawab tantangan peningkatan populasi lansia dan kekurangan tenaga perawat di Jepang.

Indonesia dan Jepang resmi memulai kerja sama dalam sektor perawatan lansia (caregiver). Kemitraan strategis ini diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan RI dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA), menjawab tantangan peningkatan populasi lansia di Indonesia dan kekurangan tenaga perawat di Jepang. Proyek yang diberi nama "Proyek untuk Meningkatkan Kompetensi Pengasuh (Project for Enhancing Caregiver (KAIGO) Competency)" ini akan berlangsung selama tiga tahun.
Kerja sama teknis ini mencakup pengiriman tenaga ahli dari Jepang, pelatihan dan pengembangan kapasitas di Jepang bagi tenaga kesehatan Indonesia, serta bantuan peralatan. Tujuan utamanya adalah mengadaptasi metode perawatan lansia ala Jepang (KAIGO) ke dalam konteks Indonesia, demi meningkatkan kualitas perawatan jangka panjang di Tanah Air. Hal ini diungkapkan dalam keterangan pers JICA di Jakarta, Selasa (30/4).
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan perawatan lansia di Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi generasi muda Indonesia di Jepang. Seperti yang disampaikan Kepala Penasehat proyek, Yonemaru, "Melalui kerja sama ini, kami akan berupaya memastikan sebanyak mungkin lulusan Politeknik Kesehatan percontohan tertarik untuk bekerja di sektor caregiver di Jepang sebagai peluang kerja baru bagi generasi muda Indonesia."
Peningkatan Kompetensi dan Kurikulum
Proyek ini akan fokus pada pengembangan modul dan materi pembelajaran teknik-teknik caregiver ala Jepang, yang menekankan martabat masyarakat lanjut usia. Materi terkait budaya dan bahasa Jepang juga akan diintegrasikan ke dalam kurikulum. Yonemaru berkomitmen untuk memastikan kurikulum yang dikembangkan berkualitas tinggi dan berkelanjutan, bahkan setelah kerja sama berakhir. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang kedua negara dalam meningkatkan kualitas perawatan lansia.
Politeknik Kesehatan Jakarta, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang (Lampung), dan Politeknik Kesehatan Mataram (Lombok) terpilih sebagai politeknik percontohan dalam kerja sama ini. Ketiga politeknik ini akan menjadi pusat pengembangan dan implementasi kurikulum baru, serta menjadi contoh bagi politeknik kesehatan lainnya di Indonesia.
Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan, Yuri Farianti, menekankan pentingnya membangun sistem perawatan lansia yang kuat di Indonesia dengan mempelajari teknik keperawatan jangka panjang dari Jepang. Ia juga menyatakan komitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk universitas dan dinas kesehatan provinsi, untuk mempercepat pengembangan kurikulum yang berbasis pengetahuan Jepang.
Tantangan dan Peluang
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, tujuh persen populasi Indonesia berusia 65 tahun ke atas. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 14 persen pada tahun 2047. Peningkatan populasi lansia ini akan meningkatkan kebutuhan akan layanan perawatan jangka panjang di Indonesia. Di sisi lain, Jepang menghadapi tantangan kekurangan tenaga caregiver meskipun populasi lansianya terus bertambah, disebabkan oleh angka kelahiran yang menurun.
Kerja sama ini diharapkan dapat mengatasi tantangan tersebut di kedua negara. Indonesia akan mendapatkan peningkatan kualitas perawatan lansia, sementara Jepang dapat memperoleh tenaga caregiver terampil. Kolaborasi ini juga memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat lansia di kedua negara.
Dengan menggabungkan keahlian dan pengalaman kedua negara, proyek ini diharapkan dapat menghasilkan model perawatan lansia yang efektif dan berkelanjutan, baik di Indonesia maupun di Jepang. Hal ini merupakan contoh nyata bagaimana kerja sama internasional dapat memberikan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan sosial yang kompleks.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses kerja sama internasional dalam bidang kesehatan, khususnya dalam menghadapi tantangan penuaan penduduk. Keberhasilan proyek ini akan berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup para lansia di Indonesia dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang.