Indonesia Targetkan Lelang 60 Blok Migas hingga 2027
Pemerintah Indonesia menargetkan lelang 60 blok migas baru hingga 2027 untuk meningkatkan produksi minyak dan mengamankan ketahanan energi nasional, sekaligus mendorong investasi dan pengawasan yang lebih ketat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menetapkan target ambisius untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Langkah ini diwujudkan dengan rencana lelang sebanyak 60 wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi hingga tahun 2027. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Bahlil di Jakarta pada Kamis, 16 Januari 2024.
Tujuan utama dari lelang besar-besaran ini adalah untuk meningkatkan produksi minyak mentah (lifting) dan memperkuat ketahanan energi Indonesia. Semua WK yang dilelang merupakan blok-blok migas baru, bukan wilayah kerja yang sudah ada sebelumnya. Pemerintah berharap langkah ini akan menarik investasi asing dan domestik untuk meningkatkan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia.
Selain rencana lelang, Menteri Bahlil juga menginstruksikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang baru, Achmad Muchtasyar, untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap WK yang sudah mendapatkan persetujuan Plan of Development (PoD) namun belum juga memulai produksi, meskipun telah diberikan waktu yang cukup panjang (20 tahun). WK yang dinilai tidak produktif akan ditinjau ulang, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk dicabut izinnya.
Kebijakan ini menekankan komitmen pemerintah untuk mendukung sektor bisnis migas demi meningkatkan lifting. Namun, penegasan juga diberikan bahwa perusahaan harus beroperasi sesuai aturan dan tidak boleh menguasai negara. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam pengelolaan sumber daya alam ini.
Tidak hanya fokus pada produksi, pemerintah juga akan meregulasi ekspor dan impor migas. Menteri Bahlil menjelaskan perlunya regulasi yang jelas untuk LPG, minyak mentah, dan minyak jadi untuk menunjang keseimbangan komoditas dan mencapai kedaulatan energi, sesuai arahan Presiden.
Target produksi minyak nasional juga telah ditetapkan. Kementerian ESDM menargetkan lifting minyak mencapai 800-900 ribu barel per hari pada tahun 2029. Ini merupakan target yang cukup menantang, namun pemerintah optimis dapat tercapai dengan berbagai strategi yang telah disusun, termasuk lelang WK migas ini.
Lelang 60 blok migas hingga 2027 diharapkan mampu menjadi katalis percepatan peningkatan produksi minyak nasional. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengamankan ketahanan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor migas. Transparansi, pengawasan yang ketat, dan regulasi yang jelas akan menjadi kunci keberhasilan program ini.