Indramayu Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob
BPBD Indramayu menetapkan status tanggap darurat bencana banjir rob yang melanda Desa Eretan Kulon, mengakibatkan 135 rumah terdampak dan tujuh rusak, dengan bantuan logistik segera disalurkan.
![Indramayu Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230159.648-indramayu-tetapkan-status-tanggap-darurat-bencana-banjir-rob-1.jpg)
Banjir rob menerjang Desa Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat, memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menetapkan status tanggap darurat pada 29 Januari 2024. Status ini diberlakukan setelah tim gabungan melakukan kaji cepat di lokasi bencana dan menilai situasi membutuhkan penanganan segera.
Dampak Banjir Rob
Banjir rob yang disertai gelombang tinggi mengakibatkan dampak signifikan terhadap permukiman warga. Sebanyak 135 rumah terdampak, tujuh di antaranya mengalami kerusakan. Kondisi ini mendorong BPBD untuk segera bertindak cepat dan efektif.
Langkah-langkah Penanganan Bencana
Penetapan status tanggap darurat mempercepat koordinasi antarinstansi dalam menyalurkan bantuan. Status ini berlaku selama tujuh hari, dengan kemungkinan perpanjangan hingga 14 hari jika kondisi belum membaik. BPBD Indramayu juga berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca, yang diprediksi masih berpotensi menyebabkan banjir hingga 2 Februari 2024.
Bantuan untuk Warga Terdampak
Koordinasi dengan dinas terkait dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak warga. Bantuan logistik pun telah disalurkan, termasuk kasur, karpet, terpal, selimut, pakaian, paket keluarga, makanan siap saji, dan kebutuhan anak-anak. Dapur umum didirikan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi 800 warga terdampak setiap harinya.
Kesimpulan
BPBD Indramayu bergerak cepat dalam menangani bencana banjir rob di Desa Eretan Kulon. Status tanggap darurat dan penyaluran bantuan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membantu warga terdampak. Koordinasi dengan BMKG menunjukkan antisipasi terhadap potensi bencana serupa di masa mendatang.