Industri Asuransi Jiwa Indonesia: Prospek Positif di 2025
AAJI optimistis industri asuransi jiwa Indonesia akan tumbuh positif di 2025, ditopang adaptasi regulasi, inovasi produk, dan kinerja positif tahun sebelumnya.

Industri asuransi jiwa Indonesia diprediksi akan mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, di Jakarta pada Sabtu, 1 Januari 2025. Berbagai faktor mendukung optimisme tersebut, termasuk adaptasi terhadap regulasi baru dan inovasi produk yang berkelanjutan.
Pertumbuhan ini didorong oleh kesiapan pelaku industri dalam menghadapi implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 pada tahun 2025 dan regulasi permodalan pada tahun 2026. Regulasi ini bertujuan meningkatkan transparansi dan keberlanjutan industri asuransi jiwa di Indonesia. Selain itu, komitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif dan efisien kepada masyarakat melalui penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Asuransi Kesehatan dan implementasi mekanisme Coordination of Benefit (CoB) juga menjadi faktor penting.
"Kami optimistis bahwa langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan nasabah, tetapi juga memperkuat pertumbuhan industri asuransi jiwa secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Budi Tampubolon. Optimisme ini juga didukung oleh kinerja positif industri asuransi jiwa pada tahun 2024.
Kinerja Positif Tahun 2024: Pendorong Pertumbuhan
Laporan keuangan unaudited dari 56 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia menunjukkan kinerja positif pada tahun 2024. Salah satu indikator utamanya adalah peningkatan total aset industri. Kepala Departemen Keagenan AAJI, Wianto Chen, melaporkan total aset mencapai Rp616,75 triliun, meningkat 0,7 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 0,3 persen (yoy). Selain aset, total investasi industri juga mengalami peningkatan, mencapai Rp541,40 triliun, naik 0,2 persen (yoy). Investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan investasi ini.
Investasi pada SBN meningkat signifikan sebesar 11,9 persen (yoy), dengan total kontribusi Rp205,03 triliun atau 37,9 persen dari total investasi. Investasi lain yang turut berkontribusi adalah saham dan reksa dana, masing-masing berkontribusi sebesar 24,7 persen dan 12,9 persen dari total portofolio investasi.
"Industri asuransi jiwa terus memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, salah satunya melalui peningkatan investasi di SBN, yang tidak hanya mendukung stabilitas industri tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan nasional," kata Wianto Chen.
Adaptasi dan Inovasi: Kunci Keberhasilan
Keberhasilan industri asuransi jiwa Indonesia tidak terlepas dari kemampuannya beradaptasi dengan perubahan regulasi dan melakukan inovasi dalam pengembangan produk. PSAK 117 dan regulasi permodalan 2026 menuntut transparansi dan keberlanjutan yang lebih tinggi. Industri telah menunjukkan kesiapannya menghadapi tantangan ini.
Inovasi produk juga menjadi kunci daya saing. Dengan memahami kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, perusahaan asuransi jiwa terus mengembangkan produk-produk yang relevan dan inovatif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperluas jangkauan pasar.
Penerapan POJK Asuransi Kesehatan dan mekanisme Coordination of Benefit (CoB) juga menunjukkan komitmen industri untuk memberikan perlindungan yang lebih komprehensif dan efisien. Dengan adanya mekanisme ini, diharapkan dapat meminimalisir duplikasi klaim dan meningkatkan efisiensi sistem asuransi kesehatan.
Kesimpulan
Prospek positif industri asuransi jiwa Indonesia di tahun 2025 didukung oleh berbagai faktor, mulai dari kinerja positif tahun sebelumnya, adaptasi terhadap regulasi, inovasi produk, hingga komitmen untuk memberikan perlindungan optimal kepada masyarakat. Dengan langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan, industri asuransi jiwa Indonesia siap menghadapi tantangan dan terus berkontribusi pada perekonomian nasional.