OJK Prediksi Pertumbuhan Industri Asuransi Indonesia Berlanjut di 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan positif industri asuransi Indonesia di tahun 2025, dengan pertumbuhan aset di sektor asuransi jiwa dan umum yang signifikan, meskipun ada tantangan di sektor reasuransi.

Pertumbuhan Industri Asuransi Indonesia Tetap Positif di Tahun 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengumumkan proyeksi pertumbuhan positif untuk industri asuransi Indonesia di tahun 2025. Berdasarkan rencana bisnis perusahaan asuransi, aset industri ini diprediksi akan tumbuh antara 3-4 persen untuk asuransi jiwa dan 6-7 persen untuk asuransi umum serta reasuransi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (KEPPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, di Jakarta.
Analisis Kinerja Asuransi Hingga November 2024
Sebagai gambaran, hingga November 2024, industri asuransi telah menunjukan tren pertumbuhan yang positif. Aset asuransi jiwa tercatat meningkat 1,07 persen secara year on year (yoy), sementara asuransi umum dan reasuransi mengalami peningkatan yang lebih signifikan, yaitu 6,47 persen yoy. Data ini menjadi indikator kuat yang mendukung proyeksi pertumbuhan di tahun berikutnya.
Produk Unggulan Asuransi Jiwa: Unit Link dan Endowment
Produk unit link masih diprediksi menjadi salah satu produk unggulan asuransi jiwa di tahun 2025, meskipun porsinya telah mencapai titik keseimbangan sekitar 25-28 persen dari total premi. Premi unit link diperkirakan tetap menjadi penyumbang utama premi asuransi jiwa sepanjang tahun 2025, menunjukan tren peningkatan yang konsisten. Selain unit link, produk endowment (asuransi murni) juga mengalami peningkatan signifikan dan saat ini berkontribusi 31 persen terhadap total premi asuransi jiwa. Kedua produk ini diyakini akan menjadi penopang utama pendapatan premi asuransi jiwa di masa depan.
Prospek Asuransi Umum dan Reasuransi
Di sektor asuransi umum, premi diperkirakan tumbuh 7-8 persen yoy di tahun 2025. Asuransi harta benda, kredit, dan kendaraan bermotor tetap menjadi penyumbang terbesar premi. Sementara itu, industri reasuransi juga diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan asetnya di tahun 2025, melanjutkan tren positif dari pertumbuhan aset sebesar 6,25 persen yoy di November 2024. Namun, perlu dicatat bahwa premi reasuransi di bulan yang sama mengalami penurunan sebesar 5,41 persen yoy, sementara klaim juga menurun 5,2 persen yoy.
Tantangan yang Dihadapi Industri Reasuransi
Ogi Prastomiyono juga menekankan tantangan yang dihadapi industri reasuransi, terutama terkait hardening market (pasar yang semakin ketat) dan keterbatasan kapasitas reasuransi domestik. Hardening market terutama terasa di sektor properti dan engineering. Keterbatasan kapasitas reasuransi dalam negeri memaksa perusahaan untuk mengandalkan reasuransi dari luar negeri untuk menanggulangi risiko-risiko besar.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, OJK memproyeksikan pertumbuhan yang positif bagi industri asuransi Indonesia di tahun 2025. Meskipun ada tantangan yang dihadapi, terutama di sektor reasuransi, pertumbuhan di sektor asuransi jiwa dan umum diprediksi akan tetap kuat, didorong oleh produk unggulan dan tren pasar yang positif.