Inflasi Jakarta Januari 2025 Lebih Rendah Dibanding Nasional: BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan inflasi tahunan Januari 2025 sebesar 0,14 persen, lebih rendah dari inflasi nasional 0,76 persen, menandai tren penurunan inflasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
![Inflasi Jakarta Januari 2025 Lebih Rendah Dibanding Nasional: BPS](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220205.974-inflasi-jakarta-januari-2025-lebih-rendah-dibanding-nasional-bps-1.jpg)
Inflasi Jakarta Januari 2025 Lebih Rendah dari Nasional
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta baru-baru ini mengumumkan angka inflasi tahunan Jakarta pada Januari 2025. Hasilnya? Hanya 0,14 persen, jauh lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,76 persen. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, pada Senin lalu di Jakarta. Temuan ini cukup mengejutkan dan layak untuk ditelusuri lebih lanjut.
Faktor Penyumbang Inflasi dan Deflasi
Apa yang menyebabkan perbedaan signifikan ini? BPS memaparkan beberapa faktor kunci. Secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar di Jakarta dengan andil 0,68 persen. Beras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dalam kelompok ini. Selanjutnya, perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,54 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,25 persen) juga berkontribusi pada angka inflasi.
Komoditas lain yang mendorong inflasi Jakarta antara lain emas perhiasan (0,38 persen), tarif angkutan udara (0,15 persen), dan beras (0,014 persen). Cabai rawit dan kopi bubuk juga memberikan andil, meskipun kecil (0,07 persen). Di sisi lain, beberapa komoditas justru memberikan andil deflasi. Tarif listrik misalnya, mengalami deflasi 1,98 persen. Bensin (0,05 persen), cabai merah (0,04 persen), tomat (0,03 persen), dan tarif kereta api (0,02 persen) juga turut berkontribusi pada penurunan inflasi.
Hasanudin menjelaskan, "Cabai merah meskipun harganya tinggi, tetapi secara tahun ke tahun sebenarnya mengalami deflasi 0,04 persen. Hal serupa juga terjadi pada tomat dengan deflasi 0,03 persen dan tarif kereta api dengan deflasi 0,02 persen."
Tren Inflasi Menurun
Inflasi Jakarta pada Januari 2025 tercatat sebagai yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Angka 0,14 persen jauh lebih rendah dibandingkan Januari 2024 (1,83 persen) dan Januari 2023 (3,83 persen). Tren penurunan ini menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi di Jakarta, meskipun tetap perlu dipantau perkembangannya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan inflasi Jakarta pada Januari 2025 relatif terkendali dan lebih rendah dibandingkan tingkat nasional. Perbedaan ini disebabkan oleh beragam faktor, termasuk kontribusi positif dari deflasi pada beberapa komoditas. Tren penurunan inflasi ini menjadi kabar baik, namun tetap perlu kewaspadaan dan pemantauan berkelanjutan untuk menjaga stabilitas ekonomi.