Inflasi Jawa Tengah Capai 1,94 Persen di April 2025, Tertinggi Sepanjang Tahun
BPS Jawa Tengah mencatat inflasi April 2025 sebesar 1,94 persen, tertinggi sepanjang tahun ini, didorong kenaikan harga minyak goreng, cabai, dan emas, namun ditekan penurunan harga beberapa komoditas pangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mengumumkan angka inflasi pada bulan April 2025 mencapai 1,94 persen. Angka ini merupakan inflasi tertinggi yang tercatat sepanjang tahun ini. Kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama di sektor makanan, minuman, dan tembakau, menjadi faktor utama penyebab inflasi tersebut. Plt. Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, memaparkan data ini dalam siaran pers di Semarang pada Jumat, 2 Mei 2025.
Berdasarkan data BPS, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau berkontribusi sebesar 0,48 persen terhadap inflasi. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan dan turut mendorong inflasi antara lain minyak goreng, cabai merah, dan kopi bubuk. Selain itu, kenaikan harga emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, dan mobil juga memberikan andil terhadap peningkatan angka inflasi.
Meskipun demikian, inflasi yang terjadi tidak lebih tinggi berkat adanya penurunan harga beberapa komoditas penting. Penurunan harga daging ayam, telur ayam, beras, dan tomat membantu meredam laju inflasi. Hal ini menunjukkan kompleksitas dinamika pasar dan pengaruhnya terhadap stabilitas harga di Jawa Tengah.
Inflasi Tertinggi di Rembang, Terendah di Surakarta
Data BPS juga menunjukkan disparitas inflasi antar daerah di Jawa Tengah. Dari sembilan daerah yang disurvei, Kabupaten Rembang mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 2,66 persen. Sebaliknya, Kota Surakarta menunjukan inflasi terendah, yaitu sebesar 1,56 persen. Perbedaan ini menandakan adanya faktor-faktor lokal yang mempengaruhi tingkat inflasi di masing-masing wilayah.
Perbedaan tingkat inflasi antar daerah ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab perbedaan tersebut dan merumuskan strategi pengendalian inflasi yang lebih tepat sasaran di setiap wilayah. Pemahaman yang komprehensif akan membantu dalam menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang telah diterapkan untuk mengendalikan inflasi. Kerjasama yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah lonjakan inflasi di masa mendatang.
Penting untuk dicatat bahwa data inflasi ini merupakan gambaran kondisi ekonomi di Jawa Tengah pada bulan April 2025. Fluktuasi harga komoditas dan faktor-faktor ekonomi lainnya dapat mempengaruhi angka inflasi di bulan-bulan berikutnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam konteks inflasi di Jawa Tengah antara lain: fluktuasi harga komoditas global, kebijakan pemerintah pusat dan daerah, serta kondisi iklim yang dapat mempengaruhi produksi pertanian. Analisis yang lebih mendalam terhadap faktor-faktor ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika inflasi di Jawa Tengah.
Data BPS ini memberikan informasi penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi tantangan inflasi. Pemantauan harga komoditas secara berkala dan strategi pengendalian inflasi yang efektif sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.
Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan inflasi dan daerah-daerah yang paling terdampak, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya dan kebijakan yang tepat untuk mengurangi dampak negatif inflasi terhadap masyarakat. Transparansi data dan informasi publik juga penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengendalian inflasi.
Kesimpulannya, inflasi di Jawa Tengah pada bulan April 2025 perlu menjadi perhatian serius. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi di Jawa Tengah.