Infrastruktur Gorontalo Utara: Mitigasi Bencana Banjir
Peningkatan infrastruktur di Gorontalo Utara, Gorontalo, diprioritaskan sebagai bentuk mitigasi bencana banjir yang kerap terjadi, terutama setelah banjir di dua kecamatan pada Januari 2024.
![Infrastruktur Gorontalo Utara: Mitigasi Bencana Banjir](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/230047.335-infrastruktur-gorontalo-utara-mitigasi-bencana-banjir-1.jpg)
Banjir yang melanda dua kecamatan di Gorontalo Utara, Gorontalo, pada Januari 2024, menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur sebagai upaya mitigasi bencana. Ketua DPRD Gorontalo Utara, Dedi Dunggio, menekankan perlunya pengelolaan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang sering menyebabkan banjir. Perbaikan infrastruktur, khususnya di daerah rawan banjir, menjadi prioritas utama.
Menurut Dedi, peningkatan infrastruktur merupakan langkah strategis dalam mengurangi risiko bencana. Ia menyebutkan, perbaikan berkelanjutan pada tanggul, sistem drainase, dan edukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan, perlu dilakukan secara berkala. "Jika ini dikelola dengan tepat, pasti dapat mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem," ujar Dedi.
Dedi juga menyoroti perlunya evaluasi infrastruktur secara berkala. Banjir yang kerap terjadi menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem yang ada. Sebagai contoh, jebolnya tanggul di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bubode di Kecamatan Tomilito memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Ia menambahkan bahwa pemetaan risiko bencana secara komprehensif juga penting. Selain itu, peningkatan kewaspadaan masyarakat di tengah kondisi cuaca ekstrem juga harus menjadi fokus utama. Pemerintah daerah perlu memastikan infrastruktur memadai untuk menghadapi potensi bencana.
Penjabat Bupati Gorontalo Utara, Sila Botutihe, menyatakan upaya perbaikan tanggul DAS Bubode terus dilakukan. Namun, keterbatasan anggaran memaksa pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendapatkan bantuan. "Koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat, saya lakukan secara langsung mengingat kita tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memperbaiki tanggul jebol. Saya berharap kita mendapat bantuan secepatnya, mengingat penanganan tersebut menjadi sangat prioritas," jelasnya.
Banjir pada 27 Januari 2024 merendam dua kecamatan, Tomilito dan Gentuma, mempengaruhi lima desa di Kecamatan Tomilito (Milango, Leyao, Bubode, Dambalo, dan Tanjung Karang) dan empat desa di Kecamatan Gentuma (Molonggota, Motomingo, Ipilo, dan Ilomata). Meskipun tidak ada korban jiwa, sebanyak 862 kepala keluarga (KK) menerima bantuan makanan siap saji, selimut, sandang, dan layanan dapur umum.
Kesimpulannya, bencana banjir di Gorontalo Utara menjadi pengingat pentingnya investasi dalam infrastruktur yang tahan bencana. Kerja sama antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat sangat krusial untuk memastikan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang efektif. Langkah-langkah yang komprehensif, termasuk perbaikan infrastruktur, edukasi masyarakat, dan pemetaan risiko, sangat penting untuk mengurangi dampak bencana di masa mendatang.