Investasi di Kota Kediri Tembus Rp1,54 Triliun pada 2024!
Realisasi investasi di Kota Kediri pada tahun 2024 mencapai Rp1,54 triliun, melampaui target dan angka tahun sebelumnya, serta menyerap ribuan tenaga kerja.

Pemerintah Kota Kediri berhasil membukukan capaian investasi yang signifikan pada tahun 2024. Realisasi investasi mencapai angka Rp1,54 triliun, meningkat dari tahun 2023 yang sebesar Rp1,34 triliun. Capaian ini dihasilkan dari 18.541 unit usaha baru dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 36.710 orang. Kenaikan ini melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri.
Kepala DPMPTSP Kota Kediri, Edi Darmasto, mengungkapkan rasa optimismenya atas pencapaian ini. "Angka tersebut sudah mencapai target RPJMD bahkan meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp1,34 triliun," ungkap Edi dalam keterangannya di Kediri, Jumat. Ia menambahkan bahwa realisasi investasi ini meningkat sebesar 15,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya, jauh melampaui target Renstra DPMPTSP yang hanya menargetkan peningkatan lima persen.
Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai faktor pendukung. Kota Kediri memiliki posisi strategis sebagai pusat keresidenan dan pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Posisi ini, ditambah dengan keberadaan perusahaan besar seperti PT Gudang Garam, berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kediri dan menarik minat investor.
Sektor-Sektor Penopang Investasi di Kota Kediri
Beberapa sektor menjadi penyumbang utama realisasi investasi di Kota Kediri. Sektor perdagangan dan reparasi mendominasi dengan nilai investasi mencapai Rp526,6 miliar dan menyerap 10.040 tenaga kerja. Sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi berkontribusi sebesar Rp410,8 miliar dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 534 orang. Sementara itu, sektor jasa lainnya turut andil sebesar Rp194 miliar dan menyerap 5.498 tenaga kerja.
Keberhasilan ini juga didukung oleh iklim investasi yang kondusif di Kota Kediri. "Yang tak kalah penting di sini iklim pemerintahannya kondusif. Hal itu yang membuat Kota Kediri punya nilai ekonomi tinggi," tegas Edi Darmasto. Pemerintah Kota Kediri secara aktif menjaga iklim investasi yang kondusif, mendukung pemetaan investasi, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan menerapkan zona integritas.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan dokumen The Investment Project Ready to Offer (I-PRO) dan keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP). MPP bertujuan untuk mempercepat pelayanan publik, memberikan kemudahan bagi pelaku usaha, dan berdampak positif terhadap investasi. "MPP tujuannya untuk percepatan pelayanan publik, untuk mendapat kemudahan pelayanan tentunya berdampak ke investasi. Kalau semakin baik layanan maka pengguna puas dan alhamdulillah capaian kepuasan MPP Kota Kediri tinggi 96 persen yang artinya sangat puas," jelas Edi.
Strategi dan Target Ke Depan
Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk mempertahankan good and clean government sebagai kunci utama dalam menarik investor. Untuk tahun 2025, target realisasi investasi telah ditetapkan sebesar Rp1,41 triliun. Pihaknya berharap target tersebut dapat tercapai dan kepatuhan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) semakin meningkat.
Keberhasilan Kota Kediri dalam menarik investasi menunjukkan potensi besar daerah ini sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. Dengan strategi yang tepat dan komitmen pemerintah daerah, Kota Kediri diharapkan dapat terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata bahwa iklim investasi yang kondusif, pelayanan publik yang prima, dan tata kelola pemerintahan yang baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini menjadi contoh baik bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.