Investasi di Kota Cirebon Capai Rp590 Miliar di Triwulan Pertama 2025
Realisasi investasi di Kota Cirebon pada triwulan pertama 2025 mencapai Rp590 miliar, terdiri dari PMDN dan PMA, meskipun tren tiga tahun terakhir menunjukkan penurunan.

Pemerintah Kota Cirebon berhasil mencatat realisasi investasi yang signifikan pada triwulan pertama tahun 2025. Investasi tersebut mencapai angka Rp590 miliar, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi di tengah tren penurunan investasi dalam tiga tahun terakhir. Capaian ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp340 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp250 miliar, yang disumbangkan oleh 929 entitas investor.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon, Icip Suryadi, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan bagian dari target investasi tahunan sebesar Rp2,2 triliun. Meskipun capaian triwulan pertama terbilang positif, tren investasi di Kota Cirebon selama tiga tahun terakhir menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2022, investasi mencapai Rp6,59 triliun, kemudian turun menjadi Rp4,26 triliun di tahun 2023, dan kembali turun menjadi Rp2,73 triliun pada tahun 2024.
Penurunan ini, menurut Icip, merupakan hal yang wajar mengingat keterbatasan luas wilayah Kota Cirebon yang kurang ideal untuk pengembangan kawasan industri besar. Meskipun demikian, jumlah investor mengalami fluktuasi, dengan angka 6.008 investor pada tahun 2022, turun menjadi 5.855 pada tahun 2023, dan meningkat tajam menjadi 10.737 investor pada tahun 2024. Mayoritas investor ini merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di sektor perdagangan makanan dan industri pangan.
Faktor Pendorong dan Tantangan Investasi di Kota Cirebon
Icip Suryadi memaparkan beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan untuk mendorong peningkatan investasi di Kota Cirebon. Kepastian hukum, ketersediaan infrastruktur yang memadai, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemberian insentif, kemudahan berusaha, serta transparansi dan akuntabilitas layanan menjadi elemen krusial. Koordinasi antar perangkat daerah dan komitmen bersama untuk meningkatkan investasi juga dianggap penting untuk membangun kepercayaan investor.
Selain itu, aspek keamanan menjadi faktor penentu lainnya. Pemerintah Kota Cirebon, bersama aparat keamanan, gencar memberantas praktik premanisme yang dapat menghambat iklim investasi. "Masalah premanisme juga penting untuk diatasi. Itu harus diberikan tindakan yang tegas," tegas Icip. Langkah tegas ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan menarik bagi para investor.
Pemerintah Kota Cirebon menyadari pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban untuk menarik investasi. Dengan menekan angka kriminalitas, khususnya premanisme, diharapkan iklim investasi di Kota Cirebon akan semakin membaik. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pelaku usaha.
Ke depan, Pemerintah Kota Cirebon perlu fokus pada strategi yang lebih terarah untuk menarik investasi. Hal ini termasuk peningkatan infrastruktur, dukungan terhadap UMKM, dan penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif. Dengan demikian, target investasi tahunan dapat tercapai dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon.
Meskipun terdapat tantangan, capaian investasi triwulan pertama 2025 menunjukkan potensi positif. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta, Kota Cirebon dapat menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.