Pemkab Cirebon Bidik Investasi Rp3,5 Triliun di 2025, Fokus Sektor Padat Karya
Pemerintah Kabupaten Cirebon optimistis raih investasi Rp3,5 triliun pada 2025, dengan fokus pada industri padat karya dan dukungan penuh terhadap investor.

Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memasang target ambisius: menarik investasi sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2025. Target ini diumumkan di Cirebon pada Rabu, 14 Mei 2025, dengan fokus utama pada sektor industri padat karya dan sektor-sektor potensial lainnya. Bupati Cirebon, Imron, menyatakan bahwa hingga triwulan pertama 2025, realisasi investasi telah mencapai sekitar 25 persen dari target tersebut.
Keberhasilan ini didorong oleh minat investor yang masih tinggi terhadap Kabupaten Cirebon. Bupati Imron menambahkan bahwa keberadaan Badan Pengelola Rebana turut berperan penting dalam mempromosikan dan menarik investasi ke wilayah tersebut. Potensi tenaga kerja yang melimpah di Kabupaten Cirebon juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor yang mencari lokasi produksi yang efisien.
Optimisme Pemkab Cirebon semakin diperkuat oleh capaian investasi pada tahun 2024 yang mencapai Rp3,1 triliun, meningkat 3,79 persen dibandingkan tahun 2023. Investasi tersebut tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 17.311 orang. Hal ini menunjukkan dampak positif investasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Cirebon.
Dukungan Penuh untuk Investor
Pemkab Cirebon berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para investor. Untuk mempercepat proses investasi, telah dibentuk tim percepatan investasi yang bertugas memfasilitasi perizinan, mengatasi hambatan di lapangan, dan menjaga iklim usaha yang kondusif. Tim ini berperan sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan investor, memastikan kelancaran proses investasi.
Selain itu, Pemkab Cirebon juga membentuk satuan tugas (satgas) pemberantasan premanisme. Satgas ini aktif memantau lapangan untuk menciptakan rasa aman bagi para pelaku usaha, termasuk investor. Bupati Imron menegaskan bahwa anggaran telah disiapkan untuk mendukung operasional satgas ini, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman.
Langkah lain yang diambil adalah upaya menyelesaikan persoalan mafia tanah. Persoalan ini seringkali menjadi hambatan dalam proses investasi. Pemkab Cirebon berkomitmen untuk mengatasi masalah ini sebagai bentuk jaminan kepastian hukum dan ketentraman bagi investor, sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menjaga Iklim Investasi yang Kondusif
Pemkab Cirebon menyadari pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk menjaga keamanan dan kepastian hukum bagi investor terus dilakukan. Salah satu langkah yang diambil adalah membentuk tim percepatan investasi dan satgas pemberantasan premanisme.
Tim percepatan investasi berperan dalam mempermudah perizinan dan mengatasi hambatan di lapangan, sementara satgas premanisme menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi investasi. Kedua upaya ini saling melengkapi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi investor.
Selain itu, Pemkab Cirebon juga berkomitmen untuk menyelesaikan masalah mafia tanah yang seringkali mengganggu proses investasi. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Cirebon untuk memberikan kepastian hukum dan ketentraman bagi investor.
Bupati Imron mengajak masyarakat untuk mendukung langkah-langkah tersebut dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba menghambat pembangunan. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan di Kabupaten Cirebon.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Cirebon optimistis dapat mencapai target investasi Rp3,5 triliun pada tahun 2025. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Cirebon.