Investasi Kuartal I 2025 Capai Rp465,2 Triliun, Bukti Kepercayaan Dunia Usaha pada RI
Realisasi investasi kuartal I 2025 mencapai Rp465,2 triliun, menunjukkan kepercayaan dunia usaha terhadap perekonomian Indonesia dan menciptakan 594.104 lapangan kerja baru.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengumumkan capaian realisasi investasi pada kuartal I 2025 yang mencapai angka fantastis, yaitu Rp465,2 triliun. Angka ini menunjukkan kepercayaan besar dunia usaha, baik domestik maupun internasional, terhadap perekonomian Indonesia. Pencapaian ini juga dibarengi dengan terciptanya lapangan kerja baru yang signifikan.
Dalam acara Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis, Rosan menyatakan bahwa capaian ini membuktikan optimisme investor terhadap Indonesia tetap terjaga. Realisasi investasi kuartal I 2025 telah mencapai 24,4 persen dari target nasional tahunan sebesar Rp1.905,6 triliun. Lebih mengesankan lagi, angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 15,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain capaian investasi yang membanggakan, pemerintah juga berhasil menciptakan 594.104 lapangan kerja baru pada kuartal I 2025. Hal ini menunjukkan dampak positif investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Rosan menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja sebagai salah satu indikator keberhasilan program investasi pemerintah.
Hilirisasi Sektor Pertambangan: Penggerak Utama Investasi
Salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap realisasi investasi adalah hilirisasi di sektor pertambangan, yang berkontribusi hingga 23 persen. Pemerintah terus mendorong pengembangan sektor ini dengan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Penggunaan AI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam sektor pertambangan, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Menteri Rosan optimistis bahwa dengan pemanfaatan teknologi AI, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Pemerintah juga berupaya untuk terus meningkatkan iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang mendukung pertumbuhan investasi, termasuk di sektor pertambangan.
Dengan adanya dukungan teknologi AI dan kebijakan yang tepat, diharapkan sektor pertambangan dapat terus berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
Rincian Investasi: PMA dan PMDN
Realisasi investasi Rp465,2 triliun tersebut terdiri atas penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp230,4 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp234,8 triliun. Angka ini menunjukkan kontribusi yang seimbang antara investasi asing dan domestik.
Investasi dari luar Pulau Jawa mencapai Rp235,9 triliun (50,9 persen dari total realisasi investasi), sementara investasi dari Pulau Jawa mencapai Rp229,3 triliun (49,3 persen). Hal ini menunjukkan bahwa investasi tersebar merata di seluruh Indonesia.
Pemerintah terus berupaya untuk menarik investasi ke berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Dengan demikian, diharapkan pembangunan ekonomi dapat lebih merata dan mengurangi kesenjangan antar daerah.
Target Bappenas telah tercapai, menunjukkan keselarasan antara perencanaan dan pelaksanaan program investasi pemerintah.
Capaian investasi ini sejalan dengan target yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antar lembaga pemerintah dalam mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor baik domestik maupun asing. Dengan terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi, Indonesia optimistis dapat terus meningkatkan daya saing dan menarik investasi yang lebih besar di masa mendatang.