Israel Hentikan 70% Pasokan Air Bersih ke Jalur Gaza, Krisis Kemanusiaan Mengancam
Israel menghentikan pasokan air bersih ke Jalur Gaza, memutus 70% pasokan air dan mengancam krisis kemanusiaan di tengah konflik yang berkepanjangan.

Kota Gaza, Palestina, 06 April 2024 - Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk setelah pihak militer Israel menghentikan pasokan air bersih dari perusahaan Mekorot, pada Sabtu (5/4). Penghentian ini berdampak signifikan, memutus sekitar 70 persen pasokan air bersih bagi penduduk Gaza. Insiden ini terjadi di tengah konflik bersenjata yang telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.
Juru bicara Pemerintah Kota Gaza, Hosni Mehanna, menjelaskan bahwa pemutusan pasokan air terjadi di jalur pipa utama kawasan Shujaiya, Gaza timur. Kawasan ini menjadi lokasi operasi militer Israel sejak Kamis lalu. Belum diketahui secara pasti penyebab pemutusan pasokan air tersebut. Namun, Pemerintah Kota Gaza menduga pemutusan ini terkait dengan operasi militer Israel di wilayah tersebut.
Ketidakpastian penyebab pemutusan pasokan air ini menimbulkan kekhawatiran. Pihak berwenang di Gaza tengah berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menyelidiki lebih lanjut, termasuk kemungkinan kerusakan pipa akibat serangan udara Israel. Dampaknya sangat serius dan mengancam terjadinya krisis air bersih yang parah di Jalur Gaza.
Dampak Serius bagi Penduduk Gaza
Penghentian pasokan air bersih dari Mekorot menimbulkan dampak yang sangat serius bagi penduduk Jalur Gaza. Wilayah ini telah lama mengalami krisis air bersih akibat blokade bertahun-tahun, kerusakan infrastruktur, dan pencemaran air tanah. Pemutusan pasokan air ini semakin memperparah kondisi tersebut dan berpotensi menimbulkan dehidrasi massal.
Menurut Hosni Mehanna, penghentian aliran air bersih tersebut bisa jadi disebabkan oleh aktivitas militer langsung atau merupakan keputusan politik yang disengaja oleh otoritas Israel. Apapun penyebabnya, dampaknya bagi penduduk Gaza sangat signifikan dan memprihatinkan.
Krisis air bersih ini terjadi di tengah kondisi kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan di Jalur Gaza. Konflik yang berkepanjangan telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang meluas dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar. Situasi ini semakin diperparah dengan pemutusan pasokan air bersih yang dilakukan oleh Israel.
Jika pasokan air dari Mekorot tidak segera dipulihkan, Gaza akan menghadapi krisis air bersih yang parah dan mengancam kehidupan warga sipil. Hal ini akan semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan di wilayah tersebut.
Kondisi Kemanusiaan di Jalur Gaza
Serangan militer Israel yang dimulai pada Oktober 2023 telah mengakibatkan lebih dari 50.000 warga Palestina tewas di Gaza. Setelah gencatan senjata selama hampir dua bulan berakhir, serangan kembali digencarkan pada bulan Maret lalu. Situasi ini telah menciptakan krisis kemanusiaan yang serius, dengan ribuan warga sipil kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap kebutuhan dasar, termasuk air bersih.
Pemutusan pasokan air bersih oleh Israel semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah memprihatinkan di Jalur Gaza. Krisis air bersih ini berpotensi menyebabkan wabah penyakit dan memperparah penderitaan warga sipil. Oleh karena itu, diperlukan tindakan segera dari komunitas internasional untuk membantu penduduk Gaza mengatasi krisis ini.
Organisasi internasional dan negara-negara di dunia perlu meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada Jalur Gaza untuk meringankan penderitaan penduduknya. Upaya diplomasi juga perlu ditingkatkan untuk menyelesaikan konflik dan memastikan akses penduduk Gaza terhadap kebutuhan dasar, termasuk air bersih.
Krisis air bersih di Jalur Gaza menjadi bukti nyata dari dampak konflik yang berkepanjangan terhadap kehidupan warga sipil. Perlu adanya solusi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.