Istana Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Paus Leo XIV, Pembawa Pesan Perdamaian Dunia
Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV dari Amerika Serikat, yang menekankan pesan perdamaian dan keadilan sosial bagi dunia.

Jakarta, 9 Mei 2024 - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik. Paus yang mengambil nama Leo XIV ini membawa pesan penting tentang perdamaian dunia. Terpilihnya Paus Leo XIV menandai sejarah baru bagi Gereja Katolik, karena beliau merupakan Paus pertama dari Amerika Serikat. Proses pemilihan berlangsung melalui konklaf kepausan di Kapel Sistina, Vatikan, pada Kamis, 8 Mei 2024, untuk menggantikan mendiang Paus Fransiskus.
"Saya mewakili Presiden, mewakili pemerintah (Indonesia), tentunya kita mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV untuk menggantikan Paus Fransiskus yang wafat beberapa waktu lalu," ungkap Prasetyo dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat. Presiden RI, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan memberikan pernyataan resmi terkait hal ini secara langsung.
Pemerintah Indonesia menyambut baik pesan-pesan yang disampaikan Paus Leo XIV, terutama mengenai perdamaian dan keadilan sosial. Mensesneg Prasetyo Hadi menyatakan, "Salah satu yang menurut saya menjadi penting atas terpilihnya Paus Leo adalah pesan beliau, yaitu tentang perdamaian dan keadilan sosial." Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus mendorong terciptanya perdamaian dan keadilan di dunia.
Paus Leo XIV: Jembatan Dialog untuk Perdamaian
Dalam pidato pertamanya setelah diumumkan sebagai Paus baru bagi sekitar 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia, Paus Leo XIV menyampaikan doa bagi perdamaian dan mengajak umat beriman untuk membangun jembatan dialog. "Bantu kami membangun jembatan dialog dengan bersatu untuk menjadi satu umat di dunia selamanya," kata Paus Leo XIV dari Loggia Basilika Santo Petrus, Vatikan. Seruan ini menjadi harapan baru bagi terciptanya persatuan dan kedamaian global.
Paus Leo XIV, yang berusia 69 tahun, berasal dari Chicago, Amerika Serikat, dan memiliki pengalaman panjang bertugas di Peru. Kemampuannya berbahasa Spanyol, Portugis, Italia, dan Prancis menjadikannya sosok yang mudah beradaptasi dan berkomunikasi dengan berbagai kalangan. Pengalamannya di Peru, khususnya perhatiannya terhadap kaum terpinggirkan dan migran, sangat dihargai oleh mendiang Paus Fransiskus.
Paus Leo XIV diangkat menjadi Kardinal oleh mendiang Paus Fransiskus pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan pengakuan atas kepemimpinan dan dedikasi beliau dalam melayani Gereja Katolik. Terpilihnya Paus Leo XIV diharapkan dapat membawa angin segar bagi Gereja Katolik dan dunia internasional.
Dukungan Indonesia untuk Paus Leo XIV
Pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap Paus Leo XIV dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin spiritual bagi umat Katolik di seluruh dunia. Ucapan selamat dari Mensesneg Prasetyo Hadi mewakili komitmen Indonesia untuk menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan Vatikan. Pesan perdamaian yang disampaikan Paus Leo XIV sejalan dengan visi Indonesia untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan adil.
Terpilihnya Paus Leo XIV juga menjadi momentum penting bagi hubungan Indonesia dan Vatikan. Kedua negara diharapkan dapat terus memperkuat kerjasama dalam berbagai bidang, khususnya dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Indonesia berharap kepemimpinan Paus Leo XIV dapat membawa perubahan positif bagi Gereja Katolik dan dunia internasional.
Kepemimpinan Paus Leo XIV yang menekankan perdamaian dan keadilan sosial diharapkan dapat menginspirasi berbagai pihak untuk turut serta dalam membangun dunia yang lebih damai dan harmonis. Semoga pesan perdamaiannya dapat menyatukan umat manusia dan membawa perubahan positif bagi kehidupan global.
Presiden Prabowo Subianto, yang akan memberikan pernyataan resmi, diharapkan dapat menyampaikan dukungan dan harapan Indonesia untuk kepemimpinan Paus Leo XIV. Pernyataan resmi tersebut akan semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Vatikan serta menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.