Jababeka: Komitmen Menuju Kawasan Industri Berkelanjutan
PT Jababeka Tbk berkomitmen mengurangi emisi karbon melalui program dekarbonisasi, dibuktikan dengan pelatihan bagi empat proyek kota mandiri untuk implementasi strategi yang sistematis dan efektif.

Jababeka Tbk, perusahaan pengembang kawasan industri terkemuka, menegaskan komitmennya dalam membangun kawasan industri berkelanjutan. Langkah nyata yang dilakukan adalah implementasi program dekarbonisasi untuk mengurangi jejak karbon. Hal ini diwujudkan melalui workshop "Emission Mapping and Decarbonization Strategy Capacity Building" yang baru saja diselenggarakan di Jakarta pada 23 Januari 2024.
Workshop tersebut diikuti oleh 30 peserta yang mewakili empat proyek kota mandiri di bawah naungan Jababeka: Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Kawasan Industri Kendal (kerjasama dengan Sembcorp), KEK Tanjung Lesung, dan KEK Morotai. Menurut HR Director Jababeka, Reza Widyaprastha, pelatihan ini penting untuk memastikan program dekarbonisasi berjalan efektif dan terukur dalam mengurangi emisi karbon.
Reza menekankan bahwa dekarbonisasi bukan sekadar teori, melainkan implementasi kebijakan konkret di operasional perusahaan. "Ini proses berkelanjutan yang butuh komitmen jangka panjang," ujarnya. Workshop ini fokus pada dasar-dasar net zero emission, teknik pemetaan dan perhitungan emisi, serta strategi dekarbonisasi yang praktis.
Para peserta juga mendapat panduan praktis untuk membantu tenant dalam transisi energi melalui pemetaan emisi dan program dekarbonisasi. Tujuannya adalah menciptakan kawasan yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan. Reza optimistis workshop ini menjadi langkah awal penting dalam transformasi tersebut.
Beberapa solusi inovatif berhasil diidentifikasi selama workshop, antara lain pemulihan energi dari limbah, pengelolaan sampah dengan konsep zero waste to landfill, dan pengembangan energi terbarukan seperti solar farming. Inisiatif berbasis alam seperti penanaman mangrove (Kawasan Industri Jababeka Cikarang) dan perluasan area hijau juga dibahas untuk meningkatkan penyerapan karbon.
Kerja sama dengan WRI Indonesia dalam workshop ini menunjukkan komitmen Jababeka untuk menciptakan kawasan industri yang produktif dan ramah lingkungan. Harapannya, model ini dapat menjadi contoh bagi kawasan industri lain di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan demikian, Jababeka berupaya menjadi pelopor dalam pengembangan kawasan industri yang berkelanjutan di Indonesia.
Jababeka berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut. Keberhasilan program dekarbonisasi akan diukur melalui berbagai indikator kinerja yang terukur dan terpantau secara berkala. Hal ini untuk memastikan bahwa komitmen Jababeka terhadap lingkungan tetap terjaga dan berkelanjutan.