Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kemenperin Perkuat Ekosistem Industri Hijau lewat Pengembangan Gisco
Kemenperin Perkuat Ekosistem Industri Hijau lewat Pengembangan Gisco

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) luncurkan Green Industry Service Company (Gisco) untuk mempercepat dekarbonisasi industri dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2050.

Kemenperin Genjot Industri Hijau lewat Gisco, Target Net Zero Emission 2050
Kemenperin Genjot Industri Hijau lewat Gisco, Target Net Zero Emission 2050

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui program Green Industry Service Company (Gisco) gencar mendorong industri hijau di Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050.

Kemenperin dan TÜV Rheinland Jalin Kerja Sama Tingkatkan Layanan Jasa Industri
Kemenperin dan TÜV Rheinland Jalin Kerja Sama Tingkatkan Layanan Jasa Industri

Kemenperin melalui BSPJI menjalin kerja sama dengan TÜV Rheinland Indonesia untuk meningkatkan layanan jasa industri nasional, termasuk pendampingan dan sertifikasi TKDN, demi daya saing global.

Kemenperin Bidik Sembilan Sektor Industri Ikuti Perdagangan Karbon pada 2027
Kemenperin Bidik Sembilan Sektor Industri Ikuti Perdagangan Karbon pada 2027

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan sembilan subsektor industri untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon pada tahun 2027 guna mendukung dekarbonisasi dan target E-NDC.

Kemenperin dan UNIDO Jalin Sinergi Perkuat Sektor Hijau dan Hilirisasi Nikel
Kemenperin dan UNIDO Jalin Sinergi Perkuat Sektor Hijau dan Hilirisasi Nikel

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan UNIDO memperkuat kolaborasi untuk mendorong pembangunan industri hijau dan hilirisasi nikel di Indonesia, termasuk pengembangan teknologi daur ulang baterai kendaraan listrik.

Dorongan Komisi VII DPR RI: Net Zero Emission Industri 10 Tahun Lebih Cepat
Dorongan Komisi VII DPR RI: Net Zero Emission Industri 10 Tahun Lebih Cepat

Komisi VII DPR RI mendukung penuh inisiatif Kementerian Perindustrian untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di sektor industri pada tahun 2050, bahkan 10 tahun lebih cepat dari target nasional, melalui fokus pada teknologi ramah lingkungan, efisiensi ene