Jalan Amblas di Barru, Sulsel: Komisi D DPRD Pantau dan Minta Perbaikan Segera
Komisi D DPRD Sulsel meninjau jalan amblas di Barru akibat longsor dan meminta perbaikan segera, serta mengevaluasi potensi pendapatan dari Pelabuhan Maccini Baji di Pangkep yang belum maksimal.
Komisi D DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak cepat merespon kondisi infrastruktur di daerah. Tim Komisi D baru-baru ini melakukan pemantauan langsung ke Kabupaten Barru, meninjau ruas jalan yang amblas dan rusak parah. Pemantauan ini dilakukan pada Kamis lalu, menyusul laporan kerusakan jalan yang membahayakan pengguna jalan.
Fokus utama kunjungan ini adalah ruas Jalan Poros Bulu Dua sepanjang 2,2 kilometer yang menghubungkan Barru dan Soppeng. Ketua Komisi D, Kadir Halid, mengungkapkan ditemukannya kerusakan serius berupa jalan amblas di ruas jalan tersebut. "Jalannya ada yang amblas, ini berbahaya sekali," tegas Kadir saat dikonfirmasi mengenai temuan timnya di Barru. Kerusakan ini disebabkan oleh longsor yang terjadi pada pertengahan Desember 2023.
Lebih spesifik, jalan amblas terletak di Desa Harapan, Kecamatan Riaja, Barru. Meskipun masih bisa dilewati kendaraan, namun hanya bisa dilalui satu mobil karena posisinya berada di tikungan. Kondisi ini tentu sangat berisiko dan membutuhkan penanganan segera. Kadir menekankan pentingnya perbaikan untuk mencegah kecelakaan. "Saya sudah minta Dinas Bina Marga secepatnya mengantisipasi, minimal ditimbun agar bisa dilalui dua mobil," ujarnya.
Tidak hanya itu, tim juga menemukan tiga titik kerusakan lain pada saluran drainase dan beberapa longsoran kecil. Kontraktor yang menangani proyek perbaikan jalan sepanjang 2,2 kilometer dijadwalkan tahun 2024, diminta untuk segera melakukan perbaikan. Komisi D mendesak agar perbaikan jalan amblas menjadi prioritas utama untuk mencegah kemacetan dan kecelakaan.
Berdasarkan informasi dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Pemprov Sulsel, hujan deras menjadi penyebab utama amblasnya jalan tersebut. Pihak dinas bertanggung jawab penuh atas perbaikan jalan ini, bekerjasama dengan kontraktor terkait. Kecepatan penanganan kerusakan jalan menjadi poin penting yang ditekankan oleh Komisi D.
Selain meninjau kondisi jalan di Barru, Komisi D juga melakukan kunjungan ke Pelabuhan Maccini Baji di Kabupaten Pangkep. Di sini, tim menemukan potensi pendapatan daerah yang belum termaksimalkan. Banyak kapal yang bersandar, seperti kapal pengangkut semen dan penumpang, namun pendapatan dari sewa sandaran masih dikelola oleh pemerintah pusat (Kemenhub).
Kadir Halid menyatakan, "Saya lihat banyak sekali kapal-kapal sandar... Tetapi soal sewa sandaran di Pelabuhan masih (pendapatan) diambil pusat. Kita segera konsultasikan ini ke pusat, mestinya ini sudah diserahkan ke Pemprov untuk dikelola daerah." Hal ini menunjukkan potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan jika pengelolaan pelabuhan dilimpahkan ke pemerintah daerah.
Kesimpulannya, kunjungan kerja Komisi D DPRD Sulsel ini menyoroti pentingnya pemeliharaan infrastruktur dan optimalisasi aset daerah. Perbaikan jalan amblas di Barru harus segera dilakukan untuk keselamatan pengguna jalan, sementara potensi PAD dari Pelabuhan Maccini Baji perlu segera dimaksimalkan melalui koordinasi dengan pemerintah pusat.