Jalur Darurat Karangrejo-Sendang Tulungagung: Perbaikan Cepat Pasca Longsor
Pemkab Tulungagung percepat pembangunan jalur darurat Karangrejo-Sendang sepanjang 50 meter untuk mengatasi kerusakan jalan akibat longsor dan memulihkan akses ekonomi warga.

Longsor di Tulungagung Pacu Pembangunan Jalan Darurat
Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tengah berjibaku mempercepat pembangunan jalur darurat penghubung Kecamatan Karangrejo dan Kecamatan Sendang. Langkah cepat ini diambil setelah longsor pada 15 Desember 2024 merusak akses jalan utama di daerah lereng Gunung Wilis, mengakibatkan hambatan mobilitas dan perekonomian warga. Jalur darurat sepanjang 50 meter dan lebar 3-4 meter ini diharapkan dapat segera memulihkan akses vital tersebut.
Menjawab Desakan Warga dan Memulihkan Ekonomi
Sekretaris Komisi D DPRD Tulungagung, Adrianto, mengungkapkan pembangunan jalan darurat ini merupakan respons langsung terhadap aspirasi masyarakat. Warga setempat mendesak perbaikan akses jalan yang semakin rusak akibat tingginya volume kendaraan yang masih menggunakan jalur alternatif. Adrianto juga mengapresiasi warga yang bersedia melepaskan sebagian lahannya untuk proyek ini. "Aspirasi masyarakat, khususnya dari Dapil V, telah kami perjuangkan. Warga mendesak agar akses jalan segera diperbaiki demi kelancaran mobilitas ekonomi," ujar Adrianto saat meninjau lokasi proyek.
Proses Pembangunan dan Kendala Teknis
Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Dwi Hari Subagyo, menjelaskan bahwa pengerjaan jalur darurat dimulai sejak 28 Januari 2025. Proses pengerjaan melibatkan alat berat untuk mempercepat proses pengerasan jalan dan pemindahan saluran air. "Jika tidak ada kendala, Senin depan jalur ini sudah bisa digunakan," kata Dwi Hari. Meskipun demikian, Dwi Hari menambahkan adanya batasan teknis, yaitu kendaraan maksimal 8 ton diperbolehkan melintas dengan sistem buka tutup untuk mencegah kemacetan. Jenis kendaraan roda empat yang diizinkan masih dalam kajian teknis Dinas PUPR.
Dampak Longsor dan Harapan Pemulihan Ekonomi
Longsor sebelumnya menyebabkan separuh badan jalan utama ambles ke jurang, membatasi akses hanya untuk kendaraan roda dua dengan sistem buka-tutup. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi, terutama distribusi susu ke pabrik. Dengan selesainya jalur darurat ini, diharapkan mobilitas dan roda ekonomi masyarakat Kecamatan Sendang dapat kembali normal sambil menunggu perbaikan permanen jalur utama.
Kesimpulan
Pembangunan jalur darurat Karangrejo-Sendang merupakan langkah cepat dan tepat Pemkab Tulungagung dalam merespon bencana alam dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat. Proses pembangunan yang melibatkan berbagai pihak dan dukungan masyarakat diharapkan dapat segera menyelesaikan masalah akses jalan dan memulihkan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.