Jembatan Darurat Segera Terpasang di Poso Pasca Longsor
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah segera membangun jembatan darurat di Poso setelah longsor memutus akses jalan Trans Sulawesi, mengakibatkan pengalihan arus lalu lintas sementara.
Longsor di ruas jalan Trans Sulawesi, Togulu-Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mengakibatkan putusnya akses jalan utama. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah bergerak cepat dengan rencana pemasangan jembatan darurat untuk memulihkan akses transportasi secepatnya. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 23 Januari 2024, dan kini menjadi fokus utama perbaikan infrastruktur daerah tersebut.
Kepala BPJN Sulawesi Tengah, Dedi Muradi, menyatakan bahwa jembatan Bailey, atau jembatan logam portabel, akan segera didatangkan untuk mengatasi masalah ini. Langkah ini dinilai krusial mengingat jalan alternatif yang ada hanya mampu dilalui kendaraan roda dua dan roda empat dikarenakan sempitnya badan jalan. Kendaraan besar seperti truk sepenuhnya bergantung pada jalan Trans Sulawesi.
Sebagai penanganan sementara, arus lalu lintas dialihkan ke jalan lingkungan sepanjang 400 meter. Namun, jalur alternatif ini hanya dapat dilalui kendaraan kecil. Truk besar masih terhambat hingga jembatan darurat terpasang. BPJN Sulawesi Tengah juga telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Poso untuk mengatur pengalihan arus lalu lintas dan memastikan keamanan.
Selain pembangunan jembatan darurat, alat berat juga segera dikerahkan untuk penanganan darurat lokasi longsor. Dedi Muradi menekankan pentingnya pemulihan akses jalan Trans Sulawesi karena jalur tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat. Pihaknya berharap agar akses jalan dapat segera pulih, minimal untuk lalu lintas kendaraan terbatas.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan bahwa longsor tersebut juga berdampak pada lima rumah warga di Desa Watuawu. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. BPBD juga menegaskan pentingnya penanganan bencana hidrometeorologi secara lintas sektor dan terus memantau perkembangan terkini untuk penanganan dampak yang ditimbulkan.
Peristiwa longsor ini menyoroti pentingnya infrastruktur yang tangguh terhadap bencana alam. Pembangunan jembatan darurat merupakan langkah cepat untuk meminimalisir dampak ekonomi dan sosial akibat terputusnya akses jalan. Koordinasi lintas instansi juga terbukti krusial dalam penanganan darurat dan pemulihan pasca bencana.
Ke depannya, upaya mitigasi bencana dan peningkatan infrastruktur jalan perlu menjadi perhatian serius. Hal ini untuk mencegah kejadian serupa dan meminimalisir dampak negatif terhadap masyarakat. BPJN Sulteng berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan jembatan darurat secepat mungkin guna mengembalikan akses transportasi di jalur Trans Sulawesi.