Penanganan Cepat Bencana Longsor di Poso, Sulteng
Pemda Poso berkoordinasi dengan BPJN dan BPBD setempat untuk penanganan cepat dan maksimal dampak tanah longsor di Desa Watuawu, Kecamatan Lage, yang mengakibatkan amblasnya ruas jalan Trans Sulawesi dan dampak bagi 40 jiwa.

Longsor di Desa Watuawu, Poso, Sulawesi Tengah, mengakibatkan kerusakan jalan dan dampak pada warga sekitar. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Poso bergerak cepat berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan yang cepat dan maksimal. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 22 Januari 2024, setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.
Mengapa penanganan cepat sangat penting? Jalan Trans Sulawesi yang amblas merupakan jalur vital, sehingga penanganannya menjadi prioritas utama. Kerusakan infrastruktur ini berdampak langsung pada mobilitas warga dan perekonomian daerah. Selain itu, keselamatan warga yang terdampak longsor juga menjadi perhatian utama Pemda Poso.
Bagaimana Pemda Poso menangani bencana ini? Bupati Poso, Verna G.M. Inkiriwang, menjelaskan bahwa Pemda telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. BPJN bertanggung jawab atas perbaikan jalan nasional yang rusak. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:
- Penanganan darurat oleh tim BPJN yang segera diterjunkan ke lokasi.
- Pemasangan jembatan darurat bailey yang diperkirakan membutuhkan waktu 2-5 hari.
- Penggunaan jalan desa sebagai jalur alternatif sementara.
- Pengerahan mobil skylight untuk penerangan di jalur alternatif dan lokasi longsor.
- Pembentukan posko pengungsian dan penyaluran logistik bagi warga terdampak.
Dampak Longsor: Berdasarkan data BPBD Sulteng, sebanyak 11 kepala keluarga (KK) atau 40 jiwa terdampak, dengan 14 jiwa mengungsi. Tiga rumah rusak berat, dan 10 rumah terancam. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring, menjelaskan bahwa hujan lebat menjadi penyebab utama longsor yang mengakibatkan amblasnya ruas jalan Togulu-Tentena.
Himbauan kepada Masyarakat: Bupati Poso mengimbau masyarakat untuk menjauhi area jalan yang amblas karena kondisi tanah yang labil dan potensi longsor susulan. Warga juga diminta untuk waspada, mengikuti arahan petugas, dan mendukung upaya pemerintah dalam penanganan bencana ini. Pemda berkomitmen untuk mendampingi proses perbaikan oleh BPJN dan memastikan keselamatan masyarakat.
Kesimpulan: Kerja sama yang solid antara Pemda Poso, BPJN, dan BPBD Sulteng dalam penanganan bencana longsor di Desa Watuawu menunjukkan komitmen untuk memberikan respon cepat dan maksimal. Prioritas utama adalah keselamatan warga dan pemulihan infrastruktur yang rusak. Semoga proses perbaikan berjalan lancar dan warga terdampak dapat segera kembali beraktivitas normal.