Jembatan Mahakam Ditutup Sementara: Lintasan Kapal Dibawah Jembatan Resmi Ditutup!
Penutupan sementara lintasan kapal di bawah Jembatan Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, dilakukan untuk memastikan keselamatan setelah insiden tabrakan tongkang, menunggu hasil kajian teknis dan investigasi menyeluruh.

Insiden tabrakan tongkang di Jembatan Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, pada Februari lalu berbuntut panjang. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama DPRD Kaltim sepakat menutup sementara lintasan kapal di bawah jembatan tersebut. Keputusan ini diambil setelah rapat yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPPJN), Biro Hukum Pemprov Kaltim, dan perwakilan Gubernur Kaltim. Penutupan ini berlaku efektif sejak 29 April 2024 hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Penutupan sementara ini bertujuan utama untuk menjamin keselamatan pengendara yang melintas di atas Jembatan Mahakam. Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menyatakan, "Penutupan dilakukan demi keselamatan dan menunggu hasil kajian teknis."
Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan, menyusul insiden tabrakan tongkang yang menimbulkan kerusakan pada struktur jembatan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan keamanan dan keselamatan publik, serta mencegah kejadian serupa terulang kembali. Proses investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk menentukan penyebab insiden dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Investigasi dan Tindakan Lanjutan
DPRD Kaltim telah mengirimkan surat kepada Kementerian Perhubungan untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Selain itu, DPRD juga mengecam PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra, perusahaan pemilik kapal yang menabrak jembatan pada Februari lalu, karena dinilai tidak kooperatif dalam memberikan ganti rugi. "Terbukti, kita sudah empat kali melayangkan surat pemanggilan, tapi seakan-akan mereka melecehkan lembaga DPRD dan Provinsi Kalimantan Timur," ujar Sabaruddin.
Untuk insiden terbaru, DPRD Kaltim meminta KSOP, Pelindo, dan Pemprov Kaltim untuk segera merumuskan besaran ganti rugi. Pengawasan ketat juga diminta kepada perusahaan agen pelayaran, termasuk pengamanan barang bukti oleh kepolisian. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan oleh tim ahli dari instansi kompeten, termasuk Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), guna memastikan keamanan struktur jembatan.
Sementara itu, Plt Kepala Dishub Kaltim, Irhamsyah, menjelaskan bahwa kondisi lalu lintas kendaraan di atas Jembatan Mahakam masih menunggu hasil investigasi menyeluruh dari BBPJN. "Kalau memang kondisinya kita tidak boleh melintas semua jenis kendaraan, kita akan lakukan itu. Jadi kami menunggu hasil investigasi dulu nih dari BBPJN yang akan melakukan investigasi," ujar Irhamsyah. Investigasi dijadwalkan dilakukan pada 30 April atau 2 Mei 2024.
Jalur Darat dan Keamanan Jembatan
Untuk jalur di atas jembatan, DPRD Kaltim masih menunggu rekomendasi dari Dinas Perhubungan terkait kelayakan dan standar keselamatan untuk dilalui berbagai jenis kendaraan. Sabaruddin menegaskan, "Untuk di bawah itu tidak ada drama, tidak ada negosiasi, tutup pas jam malam hari ini." Selama belum ada hasil investigasi, jalur di atas jembatan kemungkinan masih akan dibuka dengan pembatasan untuk kendaraan berat.
Penutupan lintasan kapal di bawah Jembatan Mahakam merupakan langkah tegas untuk mencegah insiden serupa dan memastikan keselamatan publik. Proses investigasi yang menyeluruh dan komprehensif diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk menjaga keamanan infrastruktur vital ini. Kerjasama antar instansi terkait sangat penting dalam menangani masalah ini dan memastikan keselamatan masyarakat.
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga keselamatan publik dan integritas infrastruktur. Semoga investigasi yang dilakukan dapat memberikan hasil yang akurat dan solusi yang tepat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.